Scroll untuk baca artikel
Iklan MMI
Iklan MMI
Pendidikan

Sekolah Rakyat Ala Kota Surabaya, Berikut Kisah Inspiratif Siswanya!

13744
×

Sekolah Rakyat Ala Kota Surabaya, Berikut Kisah Inspiratif Siswanya!

Sebarkan artikel ini
sekolah-rakyat-ala-kota-surabaya
Kisah inspiratif siswa penerima manfaat Program Omah Ilmu Arek Suroboyo yang menjadi jalan bagi banyak anak muda Surabaya untuk melanjutkan pendidikan tinggi, terutama bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu I MMP I dok pemkot
mediamerahputih.id I SURABAYA – Program “Omah Ilmu Arek Suroboyo Ilmu Arek Suroboyo” yang dimulai pada Agustus 2024 oleh Pemerintah Kota Surabaya, merupakan implementasi dari konsep “Sekolah Rakyat” yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto. Kedua program ini memiliki tujuan yang serupa, yaitu memberikan akses pendidikan gratis bagi anak-anak berprestasi yang tidak memiliki cukup biaya untuk melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi.

Salah satu penerima manfaat dari program ini adalah Zadvara Dima Al Dzaky, anak dari seorang pelayan toko. Zaky mendapat tawaran beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di jurusan Keperawatan D3 di Universitas Hang Tuah Surabaya melalui Dinas Sosial Kota Surabaya.

Baca juga :

Ini Baru Top, Eri Cahyadi Luncurkan Program 1 Keluarga Miskin 1 Sarjana Putus Kemiskinan dengan Pendidikan

“Saya sangat bersyukur dan tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Saya yakin pendidikan ini akan sangat berguna untuk masa depan,” kata Zaky saat ditemui Jumat (25/4/2025).

Program Omah Ilmu Arek Suroboyo tidak hanya menyediakan fasilitas pendidikan formal, tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial dan mental para peserta melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler, seperti kursus Bahasa Inggris, boxing, fotografi, melukis, musik, hingga olahraga tinju.

“Di sini saya tidak hanya kuliah, tetapi juga mengikuti kegiatan setelahnya untuk mengasah kemampuan saya di bidang lain,” tambah Zaky.

Setelah menyelesaikan kuliah, Zaky berencana untuk mengabdikan dirinya di bidang kesehatan dan membantu masyarakat agar tetap sehat. “Saya termotivasi untuk membantu perekonomian keluarga dan mengangkat derajat orang tua melalui program ini,” ungkapnya.

Baca juga :

Eri Cahyadi Canangkan Pendidikan Gratis di Surabaya SMA/SMK Mulai 2026

Kisah inspiratif lainnya datang dari Retno Ayu Maharani, seorang alumni SMKN 20 Surabaya yang kini menempuh pendidikan D3 Keperawatan di Universitas Hang Tuah Surabaya. Retno, yang berasal dari keluarga sederhana di Klampis Ngasem dengan pendapatan yang tidak menentu, merasa sangat beruntung bisa melanjutkan pendidikan melalui program ini.

“Sebelumnya, saya sudah mencoba banyak tes masuk perguruan tinggi tetapi tidak berhasil. Mendapatkan kesempatan ini benar-benar membuat saya kaget dan sangat senang,” ungkapnya.

Selama hampir 8 bulan tinggal di asrama Omah Ilmu Arek Suroboyo di kawasan Kalijudan, Retno merasa asrama tersebut bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga tempat untuk belajar mandiri.

“Rutinitas kami tidak hanya kuliah. Kami bangun untuk Salat Subuh berjamaah, dilanjutkan olahraga pagi, dan setelahnya berangkat kuliah,” ceritanya.

Baca juga :

Kisah 4 Anak Surabaya Putus Sekolah Akhirnya dapat Bantuan Pemkot

Selain fasilitas transportasi dan makan, Retno juga mengungkapkan bahwa fasilitas pendukung pendidikan sangat memadai. “Di asrama, kami memiliki komputer, printer, dan ruang belajar yang nyaman. Semua fasilitas ini sangat membantu perkuliahan kami,” kata Retno.

sekolah-rakyat-ala-kota-surabaya
Program Omah Ilmu Arek Suroboyo tidak hanya memberikan fasilitas pendidikan formal, tetapi juga fokus pada pengembangan keterampilan sosial dan mental peserta melalui beragam kegiatan ekstrakurikuler, seperti kursus Bahasa Inggris, tinju, fotografi, melukis, musik, dan olahraga lainnya I MMP I dok pemkot

Dia juga mengungkapkan bahwa mereka mendapat seragam dan perlengkapan kuliah lainnya secara gratis melalui program ini.

Retno menutup ceritanya dengan pesan inspiratif bagi teman-temannya. “Tidak ada yang tidak mungkin jika kita punya tekad kuat. Program pemerintah ini hadir untuk memberikan kita kesempatan yang sama,” ujarnya.

Baca juga :

Pemkot Surabaya Prioritas Sekolah Lama dalam SPMB untuk Cegah Kekurangan Murid

Kisah inspiratif lain datang dari Muhammad Rizky Saputra Subroto, seorang siswa SMK Negeri 10 yang akan melanjutkan kuliah di Universitas Airlangga (Unair) pada Agustus atau September mendatang. Rizky diterima di jurusan S1 Ekonomi Syariah melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

“Sejak kelas 10, saya sudah mencari cara untuk bisa masuk Unair. Alhamdulillah, saya lulus SNBP sesuai jurusan yang saya inginkan,” kata Rizky.

Program Omah Ilmu Arek Suroboyo menjadi jalan bagi banyak anak muda Surabaya untuk melanjutkan pendidikan tinggi, terutama bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Baca juga :

Surabaya Tidak Lepas dari Kejayaan Kota Santri

Salah satunya adalah Muhammad Rizky Saputra Subroto (19), yang telah menjadi bagian dari program ini sejak usia 7 tahun. Rizky, yang mengalami masalah keluarga dan sempat kabur dari rumah, akhirnya menemukan tempat tinggal di Kampung Anak Negeri Wonorejo, sebuah tempat untuk anak-anak dengan masalah sosial.

Setelah diumumkannya program Omah Ilmu Arek Suroboyo, Rizky bersama teman-temannya pindah ke asrama yang terletak di Kalijudan. Menurutnya, program ini bukanlah hal baru, karena sejak kecil ia sudah merasakan manfaat dari berbagai inisiatif Pemkot Surabaya.

“Bagi saya, tidak ada yang tidak mungkin. Terus berusaha dan kejar impian kalian. Pemkot Surabaya selalu mendukung potensi arek Suroboyo melalui program-program seperti ini,” ujar Rizky.

Program Omah Ilmu Arek Suroboyo sendiri bertujuan untuk memberikan kesempatan pendidikan kepada mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Program ini bukan hanya menyarankan mahasiswa untuk kuliah, tetapi juga menyediakan fasilitas asrama di Kalijudan, yang mencakup transportasi, makanan, hingga fasilitas belajar yang lengkap.

Baca juga :

Surabaya Jadi Kota Pertama Pemenuhan Hak Anak

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyampaikan dukungannya terhadap konsep Sekolah Rakyat yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat, meskipun Surabaya menghadapi tantangan keterbatasan lahan.

“Untuk Sekolah Rakyat, kami memang ingin mendukung, namun lahan yang dibutuhkan mencapai 5 hektar, yang sulit untuk kami sediakan di Surabaya,” ujar Eri Cahyadi. Sebagai alternatif, Pemkot Surabaya menggagas Omah Ilmu Arek Suroboyo, sebuah program yang memfokuskan pada pendidikan tinggi dengan memanfaatkan lahan yang ada.

“Jadi, di sini anak-anak kuliah, dan setelah itu kami masukkan mereka ke Asrama Kalijudan. Inilah model Omah Ilmu Arek Suroboyo yang kami jalankan,” tambahnya.

Meskipun demikian, Wali Kota Eri menyatakan bahwa untuk jenjang pendidikan SD hingga SMA, Pemkot Surabaya masih menyusun konsep yang sesuai dengan keterbatasan lahan. Penyediaan lahan minimal 5 hingga 7 hektar di wilayah perkotaan seperti Surabaya sangat sulit untuk diwujudkan.

Baca juga :

Catat! Eri Cahyadi Larang Komite Tarik Iuran Siswa

“Kami sedang mencari pola alternatif, dan sudah berdiskusi dengan Menteri Sosial terkait hal ini,” ungkapnya.

Sebagai Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), Eri juga menyampaikan bahwa dalam pertemuan dengan wali kota se-Indonesia, tidak ada satu kota pun yang memiliki lahan seluas 7 hektar yang dibutuhkan untuk Sekolah Rakyat.

Oleh karena itu, Pemkot Surabaya mengusulkan alternatif untuk program Sekolah Rakyat pada jenjang SD hingga SMA, agar tetap bisa terlaksana meskipun tanpa lahan yang luas.

Baca juga :

Tantangan Besar Pembangunan Infrastruktur Surabaya dan Keterbatasan APBD Rp12,3 T

Program Omah Ilmu Arek Suroboyo berkolaborasi dengan beberapa perguruan tinggi di Surabaya, menyediakan fasilitas yang lebih dari sekadar pendidikan, namun juga kesejahteraan hidup para mahasiswa. Pemkot Surabaya berkomitmen memberikan fasilitas makan, tempat tinggal, hingga pendidikan kebangsaan.

“Kami memfasilitasi mereka yang kurang mampu, mulai dari pendidikan hingga kebutuhan sehari-hari,” tutup Eri Cahyadi.(ton)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *