Scroll untuk baca artikel
Iklan MMI
Iklan MMI
Pendidikan

Tim Abdimas UPN Veteran Jatim Manfaatkan Limbah Kotoran Sapi untuk Biogas dan Pupuk

281
×

Tim Abdimas UPN Veteran Jatim Manfaatkan Limbah Kotoran Sapi untuk Biogas dan Pupuk

Sebarkan artikel ini
upn-veteran-jatim-limbah-kotoran-sapi
Penyuluhan yang diadakan pada 1 Agustus 2024 ini dipimpin oleh tim ahli UPN yang terdiri dari Ir. Mu’tasim Billah, M.T., Aisyah Alifatul Zahidah Rohmah, S.T., M.T., dan Raka Selaksa Charisma Muchammad, S.T., M.T.. Acara ini dihadiri oleh puluhan warga desa, yang mayoritas adalah peternak sapi dan petani lokal I dok UPN
mediamerahputih.id I JOMBANG – Desa Galengdowo, yang dikenal sebagai sentra penghasil salak, ternyata menyimpan potensi lain yang belum dimanfaatkan secara maksimal, yaitu limbah kotoran sapi. Dengan populasi sapi yang cukup banyak di desa ini, limbah yang dihasilkan pun melimpah, namun sering kali terbuang tanpa pengolahan lebih lanjut.

Melihat peluang besar ini, tim pengabdian masyarakat (Abdimas) Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur menggelar penyuluhan tentang pemanfaatan limbah kotoran sapi untuk biogas sebagai sumber energi alternatif rumah tangga dan pupuk organik untuk pertanian.

Baca juga:

UPN Jatim Dorong Peningkatan Ekonomi Desa Galengdowo Melalui Pelatihan Selai Salak

Penyuluhan yang diadakan pada 1 Agustus 2024 ini dipimpin oleh tim ahli UPN yang terdiri dari Ir. Mu’tasim Billah, M.T., Aisyah Alifatul Zahidah Rohmah, S.T., M.T., dan Raka Selaksa Charisma Muchammad, S.T., M.T.. Acara ini dihadiri oleh puluhan warga desa, yang mayoritas adalah peternak sapi dan petani lokal.

Pemanfaatan Kotoran Sapi Menjadi Sumber Energi Biogas

alam penyuluhan tersebut, Ir. Mu’tasim Billah, M.T. menjelaskan bahwa kotoran sapi memiliki kandungan metana yang tinggi, yang dapat diolah menjadi biogas, sebuah sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan. Biogas ini dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga seperti memasak dan penerangan.

upn-veteran-jatim-limbah-kotoran-sapi
Tim pengabdian masyarakat (Abdimas) Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur menggelar penyuluhan tentang pemanfaatan limbah kotoran sapi untuk biogas sebagai sumber energi alternatif rumah tangga dan pupuk organik untuk pertanian di Desa Galengdowo, Jombang I dok UPN

“Pemanfaatan biogas dari limbah kotoran sapi tidak hanya mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi. Dengan mengubah limbah menjadi sumber energi, masyarakat bisa mengurangi ketergantungan pada gas elpiji yang harganya semakin mahal,” ujar Mu’tasim.

Baca juga:

Tim Abdimas Teknik Kimia UPN Ubah Salak Tak Laku Jadi Cuka Bernilai Tinggi di Jombang

Ia juga menekankan bahwa teknologi pembuatan instalasi biogas cukup sederhana dan murah, sehingga warga desa dapat memanfaatkan kotoran sapi yang melimpah untuk kebutuhan energi mereka.

Selain digunakan sebagai biogas, kotoran yang telah melalui proses fermentasi dapat diolah menjadi pupuk organik berkualitas tinggi. Pupuk ini sangat cocok untuk mendukung sektor pertanian di Desa Galengdowo, terutama bagi para petani yang mengelola lahan salak dan tanaman lainnya. Dengan pupuk organik ini, petani diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tanaman mereka secara lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Solusi Ramah Lingkungan untuk Pertanian

Dalam sesi penyuluhan, Aisyah Alifatul Zahidah Rohmah, S.T., M.T. menjelaskan bahwa pupuk organik yang dihasilkan dari kotoran sapi merupakan alternatif yang lebih sehat dan ramah lingkungan dibandingkan pupuk kimia. “Pupuk organik ini kaya akan nutrisi seperti nitrogen, fosfor, dan kalium yang dibutuhkan tanaman, sehingga dapat meningkatkan kesuburan tanah secara alami,” ungkap Aisyah. Dengan pemanfaatan pupuk organik ini, petani Desa Galengdowo berpotensi meningkatkan kualitas hasil pertanian sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Baca juga:

Membantu Sistem Penjualan, Mahasiswa UPN Veteran Terapkan Sistem Supplay Chain Management pada Aplikasi BUMDes

Penggunaan pupuk organik juga membantu petani mengurangi biaya yang biasanya dikeluarkan untuk membeli pupuk kimia, sehingga secara ekonomi dapat meningkatkan kesejahteraan mereka. Selain itu, Raka Selaksa Charisma Muchammad, S.T., M.T. menambahkan bahwa pemanfaatan kotoran sapi untuk pupuk dan biogas juga dapat membantu mengurangi limbah yang menumpuk dan mencemari lingkungan. “Ini adalah solusi berkelanjutan yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan mendukung kebutuhan energi lokal,” jelasnya.

Dampak Positif bagi Masyarakat Desa

Melalui penyuluhan ini, warga Desa Galengdowo diharapkan dapat melihat potensi besar yang tersimpan dalam limbah kotoran sapi, yang selama ini dianggap sebagai masalah. Pengelolaan limbah ini menjadi biogas dan pupuk organik tidak hanya memberikan manfaat lingkungan, tetapi juga membawa dampak positif bagi ekonomi masyarakat desa.

Baca juga:

Unesa Kampanyekan Desa Bebas Kekerasan Melalui PKM di Desa Widodaren

Program ini adalah bagian dari komitmen UPN untuk membantu masyarakat desa memanfaatkan sumber daya lokal secara efektif dan berkelanjutan. Ir. Mu’tasim Billah, M.T., salah satu pemimpin program, menyatakan bahwa penyuluhan ini merupakan langkah awal untuk mengubah cara pandang masyarakat terhadap limbah kotoran sapi. “Kami berharap setelah kegiatan ini, masyarakat segera menerapkan ilmu yang didapatkan sehingga Desa Galengdowo dapat menjadi mandiri dalam hal energi dan pertanian organik,” jelasnya.

Kolaborasi UPN dan Masyarakat untuk Masa Depan Berkelanjutan

Kolaborasi antara UPN dan masyarakat Desa Galengdowo ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan dan teknologi dapat diterapkan untuk meningkatkan kesejahteraan pedesaan. Tim pengabdian UPN berharap melalui penyuluhan ini, warga semakin menyadari pentingnya pengelolaan limbah yang bijak dan berkelanjutan. Ke depan, program ini diharapkan dapat mendorong desa menuju kemandirian energi dan pertanian organik yang lebih lestari.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *