Scroll untuk baca artikel
Iklan MMI
Iklan MMI
Peristiwa

Cuaca Ekstrem, Wali Kota Eri Ingatkan Warga Mawas Diri

387
×

Cuaca Ekstrem, Wali Kota Eri Ingatkan Warga Mawas Diri

Sebarkan artikel ini

Warga mengeluh dampak pembangunan saluran Kaliasin

wali-kota-eri-ingatkan-soal-cuaca-ekstrem
Cuaca estrem - Wali Kota Eri mengimbau kepada seluruh warga untuk mawas diri dan berdoa agar Kota Surabaya diberi keselamatan I MMP I dok humas
mediamerahputih.id I Surabaya – Kota Surabaya diguyur hujan deras disertai angin kencang pada Kamis, (7/12/2023) malam. Akibat cuaca ekstrem itu, sejumlah kawasan sempat terjadi genangan di 24 titik dan pohon tumbang di 76 titik di Pahlawan.
Hal ini lantas Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengingatkan warga akan cuaca ekstrem kemarin malam terjadi sesuai prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Oleh karena itu, Wali Kota Eri mengimbau kepada seluruh warga untuk mawas diri dan berdoa agar Kota Surabaya diberi keselamatan.

Baca juga:

Anggota DPRD Surabaya soroti Aroma tak beres Proyek Paving di Kaliasin V

“Ini adalah hujan yang tidak seperti biasa, yang sudah diramalkan BMKG. Maka hari ini saya nyuwun (minta) tolong kepada warga Surabaya untuk selalu bersyukur, kita berdoa. Kalau melihat wilayah lain, setelah hujan pasti banjir, tidak seperti Surabaya, setelah hujan langsung surut,” kata Wali Kota Eri, Jumat (8/12/2023).

Wali Kota Eri khawatir, selama musim hujan bulan ini akan rawan terjadi pohon tumbang. Maka dari itu, dia meminta kepada warga untuk tidak berteduh di bawah pohon ketika terjadi hujan disertai angin kencang seperti malam kemarin.

Tak hanya meminta warga untuk waspada, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, sudah melakukan perantingan pohon secara masif untuk mencegah adanya pohon tumbang. Perantingan pohon itu dilakukan oleh DLH sejak sebelum musim hujan lalu.

“Yang saya khawatirkan bukan malah airnya, tapi tumbangnya pohon. Jangan sampai ada korban di Kota Surabaya. Maka itu, saya berharap, kalau hujan angin kayak kemarin jangan berteduh di bawahnya pohon, kalau sudah karena alam nggak bisa dilawan, mek iso njaluk dungone (cuma bisa minta doanya) warga Suroboyo,” imbaunya.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Kota (Bappeko) Surabaya itu mengungkapkan, Pemkot Surabaya masih berjibaku mengatasi genangan atau banjir hingga 2024 mendatang. Dia menjelaskan, prioritas penanganan banjir di 2024 adalah untuk perbaikan di kawasan Dukuh Kupang dan sekitarnya.

“Jadi kita juga akan perbaikan, 2023 kan (penanganan banjir) prioritas kita ya, kalau di 2023 prioritas kita sudah nggak banjir kabeh (semua). Ini kan yang masuk prioritas tahun 2024, karena anggarannya besar,” ungkapnya.

Baca juga:

Pakar Hukum Puji Wali Kota Eri Cahyadi

Wali kota yang akrab disapa Cak Eri itu menerangkan, banjir yang terjadi di kawasan Dukuh Kupang dan Banyu Urip semalam, itu disebabkan air hujan yang berasal dari jalan yang berada di dekat dua kawasan tersebut. Sehingga ketika hujan, air akan turun sehingga menyebabkan banjir.

Cak Eri menyebutkan, saat ini debit air yang turun ke dua kawasan itu sudah jauh berkurang. Sebelumnya, ketika hujan deras, bisa terjadi banjir setinggi leher orang dewasa. “Sekarang sepinggul, tidak sampai sedada. Itu alirannya bukan dari saluran tapi dari jalan, karena jalannya ada di dataran tinggi, dan dua kawasan itu berada di cekungan,” sebutnya.

Sampai saat ini, Cak Eri bersama jajarannya masih mencari solusi untuk mengatasi banjir di kawasan tersebut. Agar air yang dari atas tidak sampai turun ke bawah sehingga menyebabkan banjir di Dukuh Kupang dan Banyu Urip. “Yang atas ini (jalur air) harus dipotong, dipotong dari atas juga tidak mungkin karena sudah full rumah, karena itu sudah dari dulu hingga sekarang. Nah saat ini sedang mencari jalan agar yang dari atas tidak turun ke bawah,” paparnya.

Dia menambahkan, target penanganan banjir di tahun 2023, sampai dengan pertengahan Desember, secara keseluruhan hampir selesai atau sekitar 98 persen. Dirinya memastikan, titik-titik yang dikerjakan pada tahun 2023 secara keseluruhan sudah tidak lagi terjadi banjir.

“Yang dikerjakan di tahun 2023 insya allah sudah tidak ada banjir. Kalau seperti di Dukuh Kupang tidak bisa dikerjakan di bagian bawahnya, karena bawah ini tampungan dari atas sehingga kita buat saluran di atas,” tambahnya.

Baca juga:

78 Pejabat Dirotasi, Wali Kota Eri: Jangan Kaget Setiap Bulan ada Mutasi

Sementara itu, Lurah Dukuh Kupang Fahmi Fitra Ardiansjah membenarkan, di wilayah kerjanya sempat terjadi banjir. Fahmi menjelaskan, sebenarnya yang terjadi banjir itu ada dua wilayah, yakni Dukuh Kupang dan Putat Jaya.

Dirinya mengungkapkan, banjir di kawasan ini terjadi karena letaknya berada dataran rendah, sehingga air hujan yang berada di dataran tinggi mengalir ke bawah. “Kontur tanah di situ posisinya memang cekung, titik terendahnya itu dilalui air. Memang kemarin ada tanggul atau pembatas sungai yang jebol juga sehingga memperparah keadaan,” ungkap Fahmi.

Mengetahui kawasan tersebut banjir, Fahmi serta jajarannya tak tinggal diam. Sontak dia meminta bantuan Satgas Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya untuk melakukan mitigasi di RT 04, RW 07 Kelurahan Dukuh Kupang.

“Tidak ada rumah yang terendam, karena posisinya lebih tinggi satu setengah meter dari jalan. Air tidak sampai masuk, hanya di depan rumah di jalannya,” ujarnya.

Fahmi menambahkan, hingga saat ini masih melakukan evaluasi penanganan banjir di wilayah Dukuh Kupang dan Putat Jaya. Salah satunya, melakukan rekayasa pengalihan arus air sebelum mengalir ke kawasan Dukuh Kupang Gang Lebar,” pungkasnya.

Warga mengeluh dampak pembangunan Saluran

Salah satu warga mengeluh dampak banjir yang dirasakan saat terjadi hujan deras di Kawasan Surabaya Pusat tepatnya Kaliasin Gang V, RT 06, RW 09, Kelurahan Kedungdoro ,Jemmy warga Kaliasin VIII mengeluh dampak usai dilakukan pembangunan jalan paving baru lebar 2 meter dan saluran 40/60 dengan cover dua sisi jalan Kaliasin V, RW 11, RT 5 kelurahan Kedongdoro, Kecamatan Tegal Sari.

Kediaman rumahnya justru mengalami banjir, meski hujan yang ia rasakan belum sampai terjadi 60 menit atau 1 jam lamanya namun luberan air dari hasil pembangunan saluran tersebut telah masuk hingga menggenangi rumahnya di yang terletak di Kaliasin VIII/2, RT 06, RW 09 tersebut.

wali-kota-eri-ingatkan-soal-cuaca-ekstrem

Ia bingung kini harus meluapan aspirasinya atas bangunan tersebut yang diduganya tidak berdasarkan elevansi tinggian di kampungnya. Sehingga saat terjadi hujan kini dia harus menanggung menguras luberan air dari saluran yang menghabiskan dana APBD 2023 sebesar Rp 497 Juta tersebut.

“Jauh sebelum pelaksaanaan pembangunan saluran dan paving ini saya selalu komplin mulai perangkat RT, RW hingga kelurahan Kedungdoro namun terkesan abai tak digubris hasil seperti ini, Kamis malam (08/12) Surabaya diguyur hujan belum sampai 60 menit air sudah mendayo ke rumah tanpa di undang,” kesal Jemmy.

Baca juga:

Kapolri Mutasi 513 Pati dan Pamen Ini Daftar Lengkapnya

Jemmy yang berprofesi sebagai teknisi kontruksi ini menyinggung juga telah memahami bagimana mekanisme dalam perencanaan awal pembangunan yang mestinya dilakukan secara benar yang tidak mengorbankan dampak dari warga sendiri.

Dia kecewa lantaran teknis diduga asal-asalan kini sudah rampung itu dalam pemasangan U-ditch tanpa memperhatikan elevansi bangunan pengerjaan pemasangan cover U-ditch dilakukan secara asal-asalan tanpa melihat  Elevasi objek posisi ketinggian saluran yang berdampaknya pada penyumbatan saluran warga yang berdampak pada kediaman rumahnya.

Sehingga ia turut menyinggung peran serta perangkat RT, RW hingga kelurahan atas dampak pembangunan yang malah mengakibatkan genangan atau bajir yang masuk ke rumah warga.

wali-kota-eri-ingatkan-soal-cuaca-ekstrem

“Saya sebagai warga berharap pada pemkot Surabaya untuk dapat memperhatikan keluhan-keluhan warga mungkin yang tidak terserap di Bapak Wali Kota lantaran kurang menerima informasi ini apa belum untuk dapat menjadi evaluasi Bersama khusus program-program pemberdayaan melalui dana kelurahan atau Dakel ini sudah sesuai prioritas urgensi atau tidaknya,” keluh Jemmy.

Baca juga:

Walikota Eri Cahyadi Ingatkan ASN Tak Pamer Kekayaan di Medsos

Ia juga telah mendengar informasi bahwa pembangunan jalan paving baru lebar 2 meter dan saluran 40/60 dengan cover dua sisi jalan Kaliasin V, RW 11, RT 5 kelurahan Kedongdoro sebelumnya telah dilaporkan dugaan melawan hukum di Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya atas penunjukan langsung (PL) pada pekerjaan tersebut yang dialokasikan melalui Dakel, APBD 2023 ini.

“Saya berharap nantinya apabila penanganan perkara ini (pembangunan jalan paving baru lebar 2 meter dan saluran 40/60 dengan cover dua sisi jalan Kaliasin V, RW 11, RT 5 kelurahan Kedongdoro, red) oleh Aparat Kejari Surabaya untuk diusut tuntas terlebih berpotensi merugikan keuangan negara melalui Dakel APBD 2023 ini yang berdampak juga secara langsung bagi warga sendiri,” pinta Jemmy.(ton)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *