Scroll untuk baca artikel
Iklan MMI
Iklan MMI
PeristiwaBerita Terbaru

INGAT! Bayar Parkir Nontunai di Surabaya mulai Diterapkan Februari 2024

244
×

INGAT! Bayar Parkir Nontunai di Surabaya mulai Diterapkan Februari 2024

Sebarkan artikel ini
bayar-parkir-nontunai-diterapkan-februari-2024
Menurut Wali Kota Eri Cahyadi Menurut dia, pembayaran parkir nontunai secara tidak langsung juga mengajarkan tentang kejujuran. Sebab, Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi parkir, akan bisa diketahui secara pasti jumlahnya
mediamerahputih.id – Pembayaran parkir Nontunai via cashless di Surabaya bakal direncanakan Februari 2024. Saat ini Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya mulai menerapkan ujicoba di sejumlah titik parkir Tepi Jalan Umum (TJU) di Kota Pahlawan.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi secara bertahap pembayaran parkir non-tunai. Sosialisasi dilakukan sebelum kebijakan tersebut mulai diterapkan di 1.370 titik lokasi parkir TJU se-Kota Surabaya.

“Insyaallah Februari 2024 kita jalankan semuanya, serentak. Yang ada titiknya (parkir TJU) itu kita lakukan semuanya (nontunai),” kata Wali Kota Eri Cahyadi, Selasa (30/1/2024).

Wali Kota Eri menuturkan, penerapan parkir nontunai ini sebagai bentuk kepercayaan publik kepada Juru Parkir (Jukir). Selain itu, kebijakan ini sekaligus untuk mensejahterakan Jukir dengan meningkatkan pendapatan mereka. Karenanya, pihaknya akan menerapkan kebijakan itu mulai Februari 2024.

Baca juga:

Wali Kota Eri sebut Parkir Liar jadi Penyebab Kebocoran PAD, Kinerja Dishub Dipantau?

“Sebenarnya warga Surabaya semuanya mendukung untuk itu (non-tunai), ya sudah lakukan yang terbaik. Masa sekarang jumlah warga Surabaya sekitar 3 juta, yang tidak ingin (non-tunai) 100, masa ikut yang 100,” ujarnya.

bayar-parkir-nontunai-diterapkan-februari-2024

Penerapan parkir nontunai ini sebagai bentuk kepercayaan publik kepada Juru Parkir (Jukir). Selain itu, kebijakan ini sekaligus untuk mensejahterakan Jukir dengan meningkatkan pendapatan mereka. Karenanya, pihaknya akan menerapkan kebijakan itu mulai Februari 2024 I MMP I dok

Menurut dia, pembayaran parkir non-tunai secara tidak langsung juga mengajarkan tentang kejujuran. Sebab, Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi parkir, akan bisa diketahui secara pasti jumlahnya.

“Dengan nontunai kita memberikan kejujuran kita. Dengan kejujuran itu kita akan tahu sebenarnya berapa (Jukir) dapatnya, berapa kekurangannya. Nah, dengan non-tunai itu kita bisa mengetahui pendapatan (retribusi parkir) aslinya seperti apa,” jelasnya.

Baca juga:

Dishub Surabaya Optimalkan Pembayaran Parkir via QRIS dan Voucher

Namun, ia juga memastikan bahwa penerapan bayar parkir non-tunai di 1.370 titik TJU, tentunya ke depan akan tetap dilakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah mayoritas warga akan mendukung kebijakan ini dengan cara membayar parkir via non-tunai.

Di samping itu, evaluasi juga dilakukan untuk mengetahui berapa pendapatan Jukir ketika pembayaran parkir non-tunai ini diterapkan. Nah, apabila pendapatan Jukir tidak tercapai, maka pemkot akan memberikan sentuhan atau intervensi yang lain.

“Kalau ternyata (Jukir) tidak sampai dapat Rp3-4 juta, sesuai dengan apa yang saya inginkan setiap (kepala) keluarga, berarti apa, sentuhan yang lainnya. Kalau sekarang kan sama-sama tidak tahunya, dapatnya (Jukir) berapa tidak tahu. Nah, kejujuran itu dimulai dengan non-tunai tadi,” terangnya.

Baca juga:

Ayo! Warga Surabaya Jangan Bayar Parkir Kalau Tidak Diberi Karcis

Oleh sebab itu, lanjut ia, pembayaran parkir non-tunai ini sebagai solusi untuk mengetahui secara pasti jumlah pendapatan dari retribusi parkir. Sebab, melalui kebijakan ini, pendapatan dari retribusi parkir akan langsung masuk ke pemerintah kota, Kepala Pelataran (Katar) dan Juru Parkir.

“Karena nanti insyaallah uang itu akan langsung masuk ke Jukir, masuk ke Katar, masuk ke pemerintah kota. Jadi kita akan tahu Jukir dapat berapa, Katar dapat berapa. Nah, dari situ kita akan tahu tidak ada yang berbohong, karena ada kejujuran,” tuturnya.

Baca juga:

Seperti Apa Budaya Etika seorang Muslim? Begini menurut Dalil Al-Quran

Di sisi lain, Eri juga berharap kepada masyarakat agar turut serta dan mendukung pembayaran parkir melalui non-tunai. Dengan cara tidak bayar parkir melalui uang tunai, maka masyarakat juga ikut serta mendukung kebijakan tersebut.

“Saya juga berharap kepada warga Surabaya, jangan mendidik dengan (bayar parkir) memberikan uang (tunai). Kalau sudah pakai non-tunai, ya ayo bayar parkir pakai nontunai,” pinta Eri. (ton)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *