mediamerahputih.id I Surabaya – Proyek saluran U-Ditch 150/150 dengan Cover Gandar 10 ton di jalan Dukuh Kupang XXV, Kelurahan Dukuh Kupang, Kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dikerjakan kontraktor pelaksana CV Prolific dengan nilai penawaran Rp. 3.231.003.927,02 dikeluhkan warga. Pasalnya, banyak material bekas tanah galian tak diangkut langsung.
Dari pengamatan lapangan Jum’at (08/09/2023) serpihan tanah bekas galian harusnya dibuang secara langsung di tempat yang telah disediakan. Sehingga tidak boleh mengendon sampai beberapa hari apalagi hingga bermingu-minggu.
Baca juga:
Betonisasi Capai 66,639 persen, Pengerjaan Jalan Dupak Sisi Selatan Dilanjut
Tak hanya material bekas tanah galian tersebut, namun juga terdapat genangan air yang mengandung lumpur hingga meluber ke jalan mengganggu pengguna jalan lainnya.
“Mangkrak hampir sebulan, airnya juga sampai ke jalan. Apalagi air itu mengandung lumpur, warnanya hitam kecoklatan gitu,” kata Sion (33), penjual masakan Padang di Jalan Dukuh Kupang 25.
Lanjutnya, banyak yang dirugikan dari proyek saluran ini. “Pengendara yang lewat sini jatuh terpeleset baik anak sekolah ataupun ibu-ibu pengendara. Kalau gak percaya, coba tanyakan di puskesmas sebelah, ada korban tergelincir hingga luka yang di bawah ke Puskesmas itu,” ujarnya.
Baca juga:
“Bahkan penjual yang buka malam disini, gak bisa jualan terkenal box dan tanah galian. Saya juga pun merasakan, pembeli yang mau kesini gak jadi, lah gak ada parkirnya, kan gak bisa masuk,” sesalnya.
Sion menyesalkan pekerjaan saluran ini, lambat. Ia membandingkan dengan pekerjaan saluran yang sama di sebelah utara. Padahal pekerjaan saluran ini yang terlebih dahulu dikerjakan.
“Mosok beda, dengan pekerjaan sebelah Utara (proyek saluran Jl. Dukuh Kupang XX), padahal sini dulu yang ngerjakan. Apa sini pembayaran dari pemerintah di stop dulu, ya. Kan aku ngerti koyok pemborong kerja, tiap termin dibayar baru dikerjakan gitu ya,” bandingnya.
Harapannya, agar cepat selesai pekerjaan proyek saluran ini. Banyak kerugian warga yang dialami yang disebabkan lambannya proyek tersebut.
Baca juga:
Dari pantauan wartawan mediamerahputih.id di lokasi proyek, memang banyak material, tanah bekas galian dan alat berat sesampai memakan badan jalan. Ada rambu yang diinisiasi sendiri, melalui U-Ditch yang ditulis “PELAN LICIN BRO” dengan cat warna merah.
Terpisah, Kepala bidang (Kabid) Pematusan DSDABM Surabaya, Windo Gusman Prasetyo mengatakan ada kotak box utilitas Telkom yang harus dibongkar, sedangkan masih menunggu pihak Telkom.
“Untuk mangkrak sepertinya tidak pak karna pekerjaan juga tunggu-tungguan dengan telkom ada boxnya telkom yang harus dibongkar dan utilitas yang lain,” tepisnya saat dikonfirmasi melalui chat WhatsApp, Jumat (8/9/2023).
Baca juga:
Askonas Soroti Proyek Pengadaan Langsung di Pamekasan Tak Transparan
Ia menambahkan mengenai air bekas galian tanah mengandung lumpur pekat yang meluber ke jalan akan mengkoordinasikan dengan pihak rekanan pelaksana.
“Untuk lumpur-lumpur yang meluber ke jalan saya sampaikan ke kontraktor agar pelaksanaannya jangan mengotori jalan,” tegur dia. (dms)