Scroll untuk baca artikel
Iklan MMI
Iklan MMI
Pendidikan

Percepatan Penurunan Stunting di Jatim, Insan Pers dan Mahasiswa Ngopi Bangga Kencana

281
×

Percepatan Penurunan Stunting di Jatim, Insan Pers dan Mahasiswa Ngopi Bangga Kencana

Sebarkan artikel ini

Ngobrol Pintar Bareng Kaper BKKBN Jatim

percepatan-penurunan-stunting-ngopi-bangga
Kaper BKKBN Jatim, Dra Maria Ernawati MM memberikan sertifikat penghargaan kepada Wakil Rektor 1 Universitas Teknologi Surabaya, Dr Agus Purbo Widodo sebagai narasumber Ngopi Bangga Kencana 2023 bertajuk Peran Insan Pers dan Mahasiwa dalam Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Timur, Selasa (19/12) sore di Cafe kawasan jalan Kalasan Surabaya I MMP I dok
mediamerahputih.id I Surabaya – Ngopi Bangga Kencana (Ngobrol Pintar Bareng Kaper BKKBN Jatim) di Grand Father Cafe, Kalasan Surabaya. Ngopi kala itu bertemakan “Peran Insan Pers dan Mahasiswa Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Timur. Kali ini, peran insan pers dan mahasiswa menjadi sorotan utama dalam ngobrol pintar, Selasa (19/12/2023).

Acara yang di inisiasi oleh Sindikat Wartawan Indonesia (SWI) dihadiri berbagai pihak ini menampilkan kebersamaan antara peserta Ngopi Bangga Kencana dengan Kaper BKKBN Jatim.

Baca juga:

Surabaya Berhasil Turunkan sekitar 11 Ribu Kasus Stunting

Acara sore itu dihadiri Ketua SWI Dedik Sugianto, Kaper BKKBN Jatim, Dra Maria Ernawati MM, puluhan awak media dan mahasiswa. Kemudian juga hadir Dr Agus Purbo Widodo selaku Wakil Rektor 1 Universitas Teknologi Surabaya, Merlina Maria Barbara Apul MA, selaku Dosen Fakultas Komunikasi Universitas Widya Mandala Surabaya serta tokoh pers Surabaya Gatot Irawan.

Dalam ngobrol pintar yang dihelat, peserta membahas strategi dan langkah-langkah konkrit untuk mengakselerasi penurunan stunting di wilayah Jawa Timur.

Baca juga:

Tekan Stunting dan Anemia Lewat Kegiatan Nasional Aksi Bergizi

Peserta acara, termasuk Kaper BKKBN Jatim dan berbagai pihak, merangkai ide-ide untuk mengakselerasi penurunan stunting di wilayah ini. Dr. Agus Purbo Widodo, Merlina Maria Barbara Apul, dan Gatot Irawan menjadi narasumber yang memberikan pandangan dari perspektif akademis dan pers.

Kepala Perwakilan BKKBN Jatim, Dra. Maria Ernawati M.M., mengungkapkan upaya serius dalam menanggulangi stunting di Jawa Timur.

percepatan-penurunan-stunting-ngopi-bangga

Dalam sesi wawancara, Maria menjelaskan bahwa stunting bukan hanya akibat faktor kemiskinan, tetapi juga melibatkan faktor budaya, pola asuh, dan sanitasi. “Multi kami ya multi fungsi ya. Persoalannya multi faktor gitu ya. Ada beberapa di Jawa Timur ini yang terpuruk, tuh wilayah Jember,” kata  Maria.

Namun, ia juga menyoroti ketidakhadiran informasi mengenai peran ulama di Jawa Timur dalam menangani stunting.

Ia menambahkan bahwa stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan juga melibatkan unsur agama.

“Kami ini sudah menggandeng beberapa ulama dan sosialisasi BKKBN ini juga sudah mulai ke pondok pesantren untuk memahamkan terutama kepada pondok santriwati. Biar paham, biar nantinya dia mempunyai satu perencanaan dalam kehidupan keluarganya,” terangnya.

Baca juga:

Wali Kota Surabaya Terbitkan SE Kewaspadaan Peningkatan Covid-19

Mengenai tingginya angka stunting di Jawa Timur, Maria menyebutkan bahwa kasus ini masih signifikan di Jember, Bondowoso, dan Situbondo. Namun, di Kota Surabaya, angka stunting menurun menjadi 4,8. Ia optimis dengan upaya yang dilakukan, akan terjadi penurunan signifikan.

Target 2024 tahun depan kita harus 14%, gubernur metargetkan di bawah 14%. Target di tahun ini harusnya nanti 16%. Sementara tahun kemarin kita masih di 19,2, jadi kita doakan sama-sama tahun ini bisa turun 16%,” jelasnya Maria didampingi Sekban BKKBN Jatim, Nyigit Wudi Amini.

Dalam menjalankan upaya penurunan angka stunting, ia menjelaskan bahwa pihaknya bekerja sama dengan berbagai instansi, termasuk pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan wartawan.

Baca juga:

Duh! Mahfud MD Ternyata juga Pernah Langgar Etika saat Jadi Ketua MK

”Kita harus menembak sasaran itu dengan pas. Kalau memang sasaran tembak keluarga itu karena faktor kemiskinan, nanti kita upayakan untuk bagaimana ada satu pemberdayaan ekonomi keluarga,” terangnya.

Maria juga menyoroti pentingnya pemahaman terkait nutrisi. “Orang stunting itu kalau sudah. Resiko stunting itu yang paling bagus untuk meningkatkan gizinya adalah dengan nutrisi hewani. Nutrisi hewani di sekitar banyak, lele yang murah, telor satu hari satu untuk balita itu sangat bagus gitu cukup ya,” tandasnya.

Perubahan positif

Upaya serius dan kerjasama lintas sektor diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam penanggulangan stunting di Jawa Timur, menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas.

Acara ini menjadi langkah nyata dalam membangun kesadaran bersama dan kerja sama aktif untuk mencapai target penurunan stunting di Jawa Timur. Melalui semangat Ngopi Bangga Kencana, peserta berkomitmen untuk terus berperan serta dalam menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas di masa depan.

Baca juga:

Karena 8 Aksi Ini Pemkot Surabaya Dinilai Layak Jadi Pioner Pencegahan Stunting di Jatim

Sementara Wakil Rektor 1 Univeristas Teknologi Surabaya, Agus Purbo Widodo menerangkan bahwa UTS sudah bekerjasama dengan PKK Surabaya dalam Program Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH).

“SOTH berkaitan erat dengan stunting, dan peran Mahasiswa dan kampus diperlukan untuk mencapai program percepatan penurunan atunting di Jawa Timur,” terang Agus.

Merlin, dosen Fakultas Hukum Universitas Widya Mandala Surabaya, menerangkan bahwa komunikasi sangat penting dilakukan agar pesan tersampaikan.

“Dalam penyuluhan, penyampaian kepada banyak orang dan perorangan mempunyai teknik yang berbeda. Dalam komunikasi, penyuluhan lebih efektif jika dibagi beberapa kelompok, dan bahasa lokal harus dipakai agar pesan kita bisa tersampaikan,” paparnya.

Baca juga:

MAKI Tuding Firli Bahuri Lakukan obstruction of justice

Gatot Irawan, Nara sumber dari Pers menjelaskan bahwa wartawan dan BKKBN bisa berkolaborasi dalam mencapai Percepatan Penurunan Stunting.

“Antusias mahasiswa dan insan pers dalam percepatan penurunan Stunting di Jawa Timur sangat besar, itu terlihat dari kehadiran peserta di acara Ngopi Bangga Kencana tahun 2023 ini,” ucap Dedik Ketua Umum SWI.(ton)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *