Scroll untuk baca artikel
Iklan MMI
Iklan MMI
Berita TerbaruKesehatan

Volume Sampah Harian di Surabaya 60 Persen Didominasi Organik

381
×

Volume Sampah Harian di Surabaya 60 Persen Didominasi Organik

Sebarkan artikel ini

dominasi sampah organik

volume-sampah-harian-didominasi-organik
Volume sampah harian di Surabaya 60 persen didominasi organik
mediamerahputih.id I Surabaya – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya mengklaim volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir Benowo (TPA) Benowo sekitar 1.600 ton per hari. Dari volume sampah tersebut, 60 persen didominasi oleh sampah organik.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro menyebutkan, bahwa 60 persen sampah yang masuk ke TPA Benowo merupakan organik. Sementara sisanya adalah sampah jenis anorganik.

“Jadi sampah organiknya sekitar 60 persen dari data-data kami. Yang banyak organik, seperti dari sisa makanan dan sayur,” terang Agus Hebi Djuniantoro, Kamis (6/7/2023).

volume-sampah-harian-didominasi-organik
Volume sampah harian di Surabaya 60 persen didominasi organik

Baca juga:

Gentayangan Berserakan Sampah Menghantui Kawasan Kaliwaron, Kecolongan Pengawasan?

Menurutnya, volume sampah plastik di TPA Benowo mengalami penurunan. Hal ini tak lepas dari adanya Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 16 tahun 2022 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik.

“Ada penurunan dari (terbitnya) Perwali itu. Turunnya yang sudah dilakukan toko dan pasar modern, kalau pasar krempyeng agak lambat,” ujarnya.

Berdasarkan penghitungannya, Hebi menyatakan, bahwa sampah plastik di Surabaya mengalami penurunan antara 1,5 hingga 2 ton per hari. Penghitungan dilakukannya dari kebiasaan berapa banyak toko dan pasar modern menggunakan plastik per hari.

Baca juga:

Volume Sampah Meningkat saat Ramadan, Warga Diminta Hindari Penggunaan Plastik

“Jadi pasar modern misalnya mengeluarkan berapa sehari, dia belanja kresek berapa. Itu kami kalkulasi berapa, sekarang sudah tidak pakai itu lagi,” ungkapnya.

Meski begitu, pihaknya menyatakan, akan terus menggencarkan sosialisasi terkait pengurangan penggunaan sampah plastik di Kota Surabaya. Demikian pula dengan sampah organik yang kini mendominasi di TPA Benowo.

“Jadi memang harus disosialisasikan, yang banyak organik bukan anorganik,” tuturnya.

Hebi pun mengungkap penyebab dominasi sampah organik di TPA Benowo Surabaya. Hal ini salah satunya tak lepas dari kembali bergulirnya ekonomi pasca pandemi Covid-19. “Satu bergulirnya ekonomi tentunya menimbulkan sampah. Karena sudah tidak ada batasan pandemi, perekonomian tumbuh,” paparnya.

Selain itu, Hebi menyebut, penyebab dominasi sampah organik di TPA Benowo juga dikarenakan semakin banyaknya komuter atau mobilitas orang ke Surabaya. Seperti misalnya warga dari luar kota yang bekerja di Surabaya.

Baca juga:

Terkesan Kumuh, DLH Surabaya Gelar Kerja Bakti di 191 TPS

“Jadi semakin hari semakin banyak. Lalu lintas sekarang juga macet. Artinya, komuter setiap hari ke Surabaya dan membawa sampah,” klaimnya.

Karenanya, Hebi pun mengajak masyarakat untuk dapat mengurangi sampah organik tersebut. “Kalau makan harus habis. Kemudian memilih makan yang tanpa bungkus bisa diurai dan menggunakan tas membawa dari rumah. Tiga itu bisa mengurangi banyak,” tuturnya. (ton)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *