Scroll untuk baca artikel
Iklan MMI
Iklan MMI

Gentayangan Berserakan Sampah Menghantui Kawasan Kaliwaron, Kecolongan Pengawasan?

330
×

Gentayangan Berserakan Sampah Menghantui Kawasan Kaliwaron, Kecolongan Pengawasan?

Sebarkan artikel ini

mediamerahputih.id I SURABAYA- Lingkungan hidup yang bersih dan sehat merupakan dambaan bagi setiap warga masyarakat. Lingkungan bersih dan sehat juga merupakan salah satu modal dasar penting bagi pembangunan manusia termasuk di kota Surabaya.

Meski masa pandemi telah berlalu berganti epidemi tak serta merta mengabaikan disipilin protokol kesehatan (Prokes) khususnya kebersihan lingkungan, pasalnya, kualitas lingkungan sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup masyarakat terutamanya dalam pengelolaan sampah.

Oleh karenanya peran pemerintah bersama-sama dengan masyarakat harus berupaya untuk menciptakan lingkungan menjadi bersih dan sehat pasca pandemi ini menjadi tag line utama program pemerintah serta peran serta masyarakat.

Di era Wali Kota Tri Rismaharini sangat responsif perhatian terhadap kebesihan lingkungan, bahkan repotasi kerjanya ia luangkan mulai shubuh pagi sudah berkeliling kota Pahlawan yang tak pernah lepas di genggam tangannya memegang Handy Talky (HT) dalam memantau kebersihan di kota Pahlawan.

Ia lakukan itu, semata-mata Risma tak menginginkan manajemen kebersihan lingkungan amburadul, bahkan dia tak segan menegur langsung jajarannya lewat komunikasi HT yang selalu ia genggamnya.

Pun demikian dengan Wali Kota Eri Cahyadi selalu menginginkan bagaimana orang Surabaya itu kalau lewat jalan itu bisa menikmati kebersihan dan tamannya. Selain rapi dan indah, Eri juga ingin fungsi taman untuk menyerap polusi agar udara di Surabaya tetap bersih. Agar penampilan taman di kota itu lebih sedap dipandang sepanjang jalan menuju ke dalam Kota Surabaya.

Saking menginginkan kota Pahlawan rapi dan indah dalam kebersihan dan penataan taman itu ia bahkan melibatkan perguruan tinggi yang dikerjakan pada pertengahan bulan Juli 2022 lalu. Dengan konsep taman itu, Wali Kota Eri juga akan melibatkan warga Surabaya sebagai bentuk meningkatkan rasa kegotongroyongan. 

Tak hanya disitu untuk mengimplementasikan gagasan programnya, Eri selalu memberikan pengarahan kepada seluruh kepala dinas, camat dan lurah untuk senantiasa selalu bersinergi, berkoordinasi terutamanya ketika ada permasalahan warga.

Namun arahan Wali Kota seakan tidak begitu di jalankan oleh jajaran di bawahnya hal ini, masih didapati berserakannya masalah sampah terutamanya kebersihan lingkungan di kawasan Kaliwaron Surabaya.

Dari pengamatan jurnalis mediamerahputih.id, Rabu (16/11/2022) berserakan tumpukan sampah itu diduga kecolongan pengawasan dari Satgas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya. Gentayangan sampah tersebut selain memicu aroma tak sedap juga telah mencederai program pemkot yang selalu menjaga kebersihan agar terlihat bersih dan rapi.

Terpantaunya tempat pembuangan sampah (TPS) Kaliwaron terjadi penumpukan sampah entah sudah berapa lama menimbun yang diduga penumpukan sampah tersebut terjadi lebih dari dua hari. Selain menumpuk juga menimbulkan bau tak sedap terhadap pelintas di kawasan jalan Kaliwaron itu.

Terlebih, penumpukan sampah itu terkesan mengganggu pengguna jalan ketika melintas melewati depan TPS Kaliwaron. Padahal di lokasi tersebut tepat berada di depan lingkungan sekolahan. Dari pengamatan jurnalis komponen-komponen sampah itu, bila terkena angin selain mengotori tempat juga berjatuhan ke sungai.

Tentu hal itu, dampak dari jatuhnya sampah ke sungai dikhawatirkan tersumpat kotoran sampah bisa menyebabkan banjir. Selain komponen sampah lainnya terdapat hasil perantingan tidak langsung diangkut namun dibiarkan mengering sehingga bila kebawah angin kemudian masuk ke sungai Kaliwaron.

Selain itu, terjadi over kapasitas pada tong sampah di TPS Kaliwaron terlihat penuh yang diduga telat armadanya dalam mengangkut sampah, sehingga sampah yang beraneka ragam itu menunjukkan lambatnya dalam cakupan dibersihkan. 

Patut diduga pada ratanya tumpukan sampah di sepanjang Kaliwaron bisa jadi belum maksimalnya daya angkut sampah semestinya jarak 25 meter dari TPS harus bersih atau steril dari sampah.

Redaksi mediamerahputih.id, Rabu (17/11) mencoba menghubungi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya, Hebi Agus Djuniantoro melalui chat pesan via WhatsAppnya untuk menanyakan cakupan kinerja masing-masing wilayah pada personil/butir satgas kebersihan menyoal tolok ukur dari indikator pemetaan kerja yang tersedia dengan cakupan kerja yang ada.

Sayang, redaksi mediamerahputih.id belum mendapat balasan konfirmasi atas cakupan kinerja dalam pemetaan penataan terkait masih menumpuknya sendimen sampah-sampah di Kawasan Kaliwon tersebut.

Bahwa terpantau pesan chat yang redaksi kirimkan hanya tercentang satu (√) terpantau bahwa kontak redaksi mediamerahputih.id telah di blokir Kepala Dinas. Padahal redaksi bermaksud memberikan informasi serta menginginkan jawaban kompeten berdasarkan temuan di berserakannya sampah di kawasan Kaliwaron.

Kepedulian redaksi mediamerahputih.id selain berperan serta terhadap kebersihan lingkungan di kota Surabaya namun yang didapat bukan sebuah penjelasan serta pencerahan tapi pemblokiran kontak dari pejabat Pemkot yakni Kepala Dinas Lingkungan Hidup sehingga hal ini berbalik instruksi dengan Wali Kota Eri Cahyadi menerbitkan Surat Perintah Nomor 800/ 10618/ 436.8.4/ 2022 tertanggal 22 Juni 2022.

Dimana Surat perintah itu berupa instruksi kepada seluruh Kepala Perangkat Daerah (PD), Camat dan Lurah di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya agar membuka komunikasi langsung dengan warga di masing-masing unit kerja.

Wali kota yang akrab disapa Cak Eri itu menginginkan supaya warga terlibat dalam pengawasan langsung kinerja pejabat Pemkot Surabaya. Oleh sebabnya, sebelum bertemu dengan wali kota, warga diharapkannya menyampaikan permasalahan dahulu kepada Lurah, Camat dan Kepala PD terkait.

“Dengan pengawasan secara langsung, itu mesti ada tindaklanjutnya. Kalau tidak ada tindaklanjutnya berarti kemampuan Lurah, Camat, Kepala Dinas tidak untuk kepentingan umat. Berarti harus ada evaluasi,” pesan Wali Kota Eri berdasarkan rilis resminya melalui Humas Pemkot Surabaya, Kamis (22/06/2022) lalu.

Pun begitu ketika mediamerahputih.id mencoba mengkonfirmasi kepada Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan dan Pemberdayaan DLH Kota Surabaya, Arif Rusman guna menanyakan cakupan jumlah personil cakupan pemetaan wilayah kebersihan di setiap rayonnya sebegai indikator pencapaian kinerja kebersihan di Surabaya.

Sayang mediamerahputih.id belum mendapat balasan atau tanggapan atas pesan dan gambar fakta yang telah redaksi kirim melalui via WhatsAppnya, dari Rabu-Kamis (16-17/11) belum juga merespon konfirmasi wartawan.

Beruntung redaksi sedikit lega yakni Sekretaris DLH Kota Surabaya, Achmad Eka Mardijanto mengaku berterima telah diberi informasi terkait berserakannya sampah di kawasan Kaliwaron  dan pihaknya langsung mengaku akan meninjau lokasi untuk dibersihkan.

“Matur nuwun atas infonya mas segera ditindaklanjuti,” kata Eka.

Pihaknya pun langsung meneruskan informasi itu Kabid Kebersihan dan Pemberdayaan DLH Surabaya “Siap sudah tak teruskan ke Kabid Kebersihan dan sudah saya suruh untuk dibersihkan berdasarkan foto/gambar dari temuan media langsung di terjunkan personilnya mas,” sambung ia.

Ketika disinggung apakah satgas kebersihan kekurangan jumlah butir  sehingga kecolongan dengan cakupan kawasan kebersihan dengan menumpuknya sampah di Kaliwaron, pihaknya menepis bila jumlah personil pada satgas saat ini masih memadai.

“Insha Alloh tidak saat ini armada dan personil kami memadai. Kami selalu berusaha profesional dengan intruksi Pak Wali Kota mas. Berusaha responsif berkominikasi baik dengan media maupun masyarakat. Sekali lagi terima kasih atas informasi yang di sampaikan akan kami evaluasi lagi. Terima kasih,” kata Eka.(kur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *