mediamerahutih.id I Proyek penataan jaringan kabel utilitas di kawasan Kota Lama Eropa Jalan Rajawali di Surabaya ditargetkan akan selesai pada akhir pekan. Hal ini merupakan bagian dari upaya revitalisasi kawasan Kota Lama.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengatakan bahwa progres penataan jaringan kabel di Jalan Rajawali hampir mencapai 100 persen. Dia mengungkapkan hal ini pada Senin (27/5/2024) dan menyebutkan bahwa pada akhir minggu ini seharusnya penataan jaringan di Jalan Rajawali akan selesai sepenuhnya.
Baca juga:
Mengenal Wisata Heritage Zona Eropa Kota Lama Surabaya mulai Direvitalisasi
Namun, penataan jaringan utilitas di Jalan Kembang Jepun Kya-kya akan memakan waktu lebih lama. Ini dikarenakan proyek penataan di kawasan tersebut melibatkan kabel milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang besar dan membutuhkan biaya tinggi untuk penurunannya.

Walaupun demikian, Wali Kota Eri tetap optimis bahwa seluruh jaringan utilitas kabel di kawasan Kota Lama dapat diturunkan ke saluran bawah tanah pada tahun 2025. Untuk saat ini, fokus akan diberikan pada penataan jaringan kabel utilitas di Jalan Rajawali.
Baca juga:
Sejarah Panjang Kota Pahlawan Diceritakan di Event Surabaya Vaganza
Eri juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota Surabaya akan bekerja sama dengan provider dan PLN untuk mempercepat proses penataan kabel di kawasan Kota Lama. Setelah penataan di Jalan Rajawali selesai, proyek penataan di Jalan Kembang Jepun Kya-kya akan dikerjakan. Biaya yang tinggi menjadi alasan mengapa proyek di Kya-kya ditunda.
Selain itu, Eri menyatakan harapannya bahwa penataan kabel di pusat-pusat kota seperti Jalan Darmo juga dapat segera dilakukan setelah proyek-proyek penataan sebelumnya selesai.
Setelah kawasan Kota Lama, Wali Kota Eri berencana menjadikan pusat kota seperti Jalan Darmo dan Basuki Rachmat, sebagai pilot project berikutnya untuk jaringan kabel utilitas bawah tanah.
Baca juga:
“Pusat kota dari wilayah Darmo, wilayah Basuki Rachmat. Tapi kita selesaikan dulu (kota lama) tahun ini dan tahun depan wilayah kota lama tidak ada kabel listriknya (di atas).
Ia menyadari bahwa proses penataan kabel utilitas membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Karena itu, ia mengajak semua pihak untuk bersinergi dalam mewujudkan Kota Surabaya yang lebih estetis dan tertata rapi.
“Ini yang memang saya tata tidak bisa secara langsung, karena kan mengubah mindset dan mengubah kerja, jadi ya harus bertahap,” tuturnya.
Baca juga:
Perbaikan Saluran Air di Perkampungan Surabaya mencapai 75 Persen
Ia menambahkan bahwa Pemkot Surabaya telah mengalokasikan anggaran untuk penyediaan ducting atau saluran bawah tanah untuk kabel utilitas. Sementara untuk biaya penurunan kabel, dilakukan oleh pihak provider dan PLN.
“Jadi yang itu (Rajawali) memang kita minta turunkan, izinnya habis, langsung turunkan. Untuk yang PLN menggunakan anggaran PLN, tapi untuk menyediakan ducting-nya menggunakan anggaran pemkot,” tandasnya. (ton)