Scroll untuk baca artikel
Iklan MMI
Iklan MMI
Nasional

Tok, Pemerintah Tetapkan 1 Syawal 1444 H Jatuh pada Sabtu 22 April 2023

287
×

Tok, Pemerintah Tetapkan 1 Syawal 1444 H Jatuh pada Sabtu 22 April 2023

Sebarkan artikel ini

sidang Isbat

pemerintah-tetapkan-1-syawal-pada-22-april-2023
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil saat memimpin langsung sidang Isbat didampingi Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi, Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi, Ketua MUI KH Abdullah Jaidi, dan Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, di Kantor Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin No. 6, Jakarta, Kamis (20/4/2023) I MMP I Kemenag.
mediamerahputih.id I JAKARTA – Berdasarkan keputusan sidang Isbat, Pemerintah menetapkan 1 Syawal 1444H/2023M jatuh pada Sabtu, 22 April 2023. Penetapan keputusan tersebut langsung dipimpin Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, di Kantor Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin No. 6, Jakarta, Kamis (20/4/2023).

“Sidang isbat secara bulat menetapkan 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Sabtu, 22 April 2023,” kata Yaqut Cholil dalam konferensi pers yang digelar usai Sidang Isbat 1 Syawal 1444H.

Baca juga : Warga Surabaya Diimbau Takbiran di Masjid atau Musala

Menurut Menag, sidang menyepakati keputusan tersebut karena dua hal. “Pertama, kita telah mendengar paparan Tim Hisab Rukyat Kemenag yang menyatakan tinggi hilal di seluruh Indonesia di berada di atas ufuk dengan ketinggian antara 0 derajat 45 menit sampai 2 derajat 21,6 menit,” jelasnya.

pemerintah-tetapkan-1-syawal-pada-22-april-2023
Menag Yaqut Cholil

“Dengan sudut elongasi antara 1 derajat 28,2 menit sampai dengan 3 derajat 5,4 menit,” papar Yaqut.

Baca juga :

Tolak Usulan Kenaikan Biaya Haji, Fadli Zon : Ini kan Zalim Namanya!

Artinya, Yaqut menjelaskan, secara hisab posisi hilal di Indonesia saat sidang isbat awal Syawal 1444 H, belum memenuhi kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). Diketahui, pada 2016 Menteri Agama anggota MABIMS menyepakati kriteria baru yaitu tinggi hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

Baca juga :

Wali Kota Eri Imbau Warga Wajib Waspadai Aksi Curat dan Curanmor Jelang Lebaran

Dengan posisi hal itu, lanjutnya, maka secara astronomis atau hisab, hilal tidak dimungkinkan untuk dilihat. Sehingga hal ini selanjutnya terkonfirmasi oleh pernyataan para perukyah yang diturunkan Kemenag.

Sebab, pada tahun ini, rukyah dilaksanakan Kemenag di 123 titik di Indonesia. “Kita mendengar laporan dari sejumlah perukyah hilal yang bekerja di bawah sumpah, mulai dari Aceh hingga Papua. Di 123 titik tersebut, tidak ada satu pun perukyah dapat melihat hilal,” ucap Menag Yaqut didampingi Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi, Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi, Ketua MUI KH Abdullah Jaidi, dan Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin.

Karena dua alasan tersebut, maka sidang Isbat menyepakati untuk mengistikmalkan (menyempurnakan) bulan Ramadan menjadi 30 hari sehingga 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Sabtu, 22 April 2023.

“Jadi, hari Jumat umat Islam di Indonesia masih akan menjalani ibadah puasa Ramadan, kemudian malam Sabtu akan dilakukan takbiran untuk menyambut Idulfitri,” tandasnya.

Menanggapi adanya perbedaan penetapan awal Syawal di masyarakat, pihaknya mengimbau agar seluruh umat Islam dapat menjaga ukhuwah Islamiyah.

“Saya mengimbau seluruh umat Islam untuk tetap menjaga toleransi, saling menghargai, dan ukhuwah Islamiyah menanggapi adanya perbedaan penetapan 1 Syawal. Saling menghormati perbedaan keyakinan itu indah,” ujar Yaqut.

“Mari menebarkan kedamaian dalam Idulfitri,” imbuhnya.

Sidang Isbat 1 Syawal 1444 H ini digelar secara luring dan dihadiri perwakilan ormas Islam, perwakilan Duta Besar negara sahabat, Tim Hisab Rukyat Kemenag, serta para pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *