Merah Putih | SURABAYA- Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan Komunal Indonesia fintech memberikan kesempatan kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan anak muda untuk membuka peluang usaha.
Dukungan dari HIPMI, Kadin dan Komunal Indonesia itu disambut baik Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, sebab mendukung program Pemerintah Kota (Pemkot) dalam mengentaskan kemiskinan di Surabaya, saat menggelar pertemuan di Kantor Balai Kota, Selasa (13/9/202).
Bendahara Umum HIPMI Surabaya sekaligus Co-Founder & Chief Operating Officer (COO) Komunal Indonesia fintech, Rico Tedyono mengatakan, program kolaborasi bersama pemkot ini bernama Jawara Komunal.
“Program Jawara Komunal itu diprioritaskan bagi MBR, jadi kami memberikan permodalan dan akses peluang untuk menjadi pengusaha,” terang Rico, di lobby lantai 1 Kantor Balai Kota.
Rico menjelaskan, tujuan kolaborasi ini bukan hanya fokus mengentaskan MBR saja, akan tetapi juga untuk meningkatkan percepatan akselerasi perekonomian di Kota Surabaya. Bukan hanya untuk MBR, program Jawara Komunal ini juga terbuka lebar bagi masyarakat dan pengusaha muda di Surabaya.
“Kami memberi akses permodalan mulai dari Rp 5 juta – Rp 25 juta untuk setiap MBR yang ingin membuka toko kelontong (tokel). Kami juga bekerjasama dengan Komunal fintech neo-rural bank untuk melakukan seleksi dan memilih toko mana saja yang dirasa pantas untuk mendapatkan permodalan,” kata Rico.
Agar tepat sasaran, lanjut Rico, data MBR yang didapat itu berasal dari Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) dan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya. Setelah itu, akan diketahui wilayah mana saja yang perlu mendapatkan bantuan terlebih dahulu.
“Sehingga di wilayah itu akan menjadi prioritas untuk segera kami entaskan dan agar tidak lagi menjadi pengangguran. Jadi bantuan permodalan yang kami beri bukan berupa uang, namun berupa barang,” ucapnya.
Rico menyampaikan, program Jawara Komunal itu sudah dimulai sejak akhir Juli lalu, perputaran modal bentuk barang saat itu hanya sekitar Rp 800 juta – Rp 900 juta. Seiring berjalannya waktu, perputaran modal terus meningkat senilai Rp 1,3 miliar pada 17 Agustus 2022 dan terus meningkat hingga 11 September 2022.
“Dalam kurun waktu tersebut, kami telah menyalurkan permodalan berupa barang mencapai Rp 2,2 miliar per 11-12 September 2022. Perputaran ini kami dapatkan dari investor – investor, seperti pengusaha muda, perbankan maupun pengusaha lokal di Surabaya,” tandas ia.
Perusahaan fintech asal Kota Pahlawan itu memberikan bantuan permodalan usaha berupa bahan komoditi seperti telur, beras, daging ayam, minyak beserta alat pendinginnya. Setelah mendapat permodalan berupa barang, itu dijual kembali oleh pelaku UMKM dan Tokel sesuai dengan harga di pasaran. Selain pemberdayaan MBR dan membuka peluang usaha bagi pemuda, Komunal fintech juga membuka pintu lebar bagi anak muda yang ingin bergabung sebagai tenaga digital.
“Jadi kami mengambil langsung dari perguruan tinggi yang ada di Surabaya. Tujuannya adalah untuk mengurangi angka pengangguran, yang nantinya akan melatih, melakukan pengawasan terhadap MBR yang kami beri modal,” paparnya.
Sementara itu, Ketua HIPMI Surabaya, Denny Yan Rustanto menambahkan, peluang usaha bagi MBR dan pemuda di Kota Surabaya itu disesuaikan kemampuan masing – masing penerima modal. Penerima modal juga melalui tahap kurasi agar modal yang didapatkan bisa cepat berputar.
“Jadi target kami adalah, dengan bantuan permodalan ini secara tidak langsung akan melahir pengusaha – pengusaha baru dan memberikan dampak baik serta memutus tali kemiskinan di Surabaya,” kata Denny.
Bagi pemuda yang tertarik ingin menjadi wirausaha kami akan akurasi dan juga ada kelas untuk belajar dan sebagainya.
“Bahkan kami juga menggandeng startup, organisasi di luar HIPMI untuk mendapatkan modal atau ilmu berwirausaha,” pungkasnya. (jis)