Scroll untuk baca artikel
Iklan MMI
Iklan MMI
Peristiwa

Warga belum Siap Bayar Parkir via QRIS? Ada Voucher Langganan jadi Solusi

404
×

Warga belum Siap Bayar Parkir via QRIS? Ada Voucher Langganan jadi Solusi

Sebarkan artikel ini
bayar-parkir-via-qris
Wali Kota Eri Cahyadi menyebut, pihaknya akan melakukan evaluasi penerapan pembayaran parkir melalui QRIS ke depannya. Artinya, pembayaran parkir tidak hanya bisa dilakukan via QRIS, tapi juga dimungkinkan melalui voucher atau berlangganan I MMPI dok pemkot
mediamerahputih.id – Dinas Perhubungan (Dishub) telah melakukan ujicoba pembayaran parkir via QRIS di sejumlah titik parkir Tepi Jalan Umum (TJU) di Kota Surabaya. Dari hasil ujicoba Non tunai itu ternyata tidak semua masyarakat atau pengguna jasa parkir bisa membayar melalui QRIS.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan bahwa hasil ujicoba tidak semua masyarakat atau pengguna jasa parkir bisa membayar melalui QRIS. Sebab, banyak di antara mereka yang tidak memiliki M-Banking atau alat pembayaran QRIS.

Baca juga:

INGAT! Bayar Parkir Nontunai di Surabaya mulai Diterapkan Februari 2024

“Ketika kita sudah melakukan di beberapa titik, ternyata tidak semuanya membayar pakai QRIS, karena warga Surabaya juga tidak siap untuk QRIS. Karena itulah nanti kita lihat besok (penerapan Februari 2024) seperti apa,” kata Wali Kota Eri Cahyadi, Rabu (31/1/2024).

Oleh karenanya, Eri menyebut, pihaknya akan melakukan evaluasi penerapan pembayaran parkir melalui QRIS ke depannya. Artinya, pembayaran parkir tidak hanya bisa dilakukan via QRIS, tapi juga dimungkinkan melalui voucher atau berlangganan.

“Berarti nanti kebijakan kita, ada kartu berlangganan, ada voucher, setelah itu ada pilihan bayar lain. Jadi kan untuk menuju ke sana (bayar parkir via QRIS), tidak bisa langsung, karena setelah kita coba, warganya tidak siap, tidak semua warga punya M-Banking,” ujarnya.

Namun demikian, Wali Kota Eri kembali memastikan pada Februari 2024, pihaknya akan tetap menerapkan kebijakan parkir via QRIS di 1.370 parkir TJU se-Surabaya. Kebijakan tersebut, tentu akan dilakukan evaluasi progresnya di lapangan.

Baca juga:

Wali Kota Eri sebut Parkir Liar jadi Penyebab Kebocoran PAD, Kinerja Dishub Dipantau?

“Tanggal 1 Februari 2024 tetap jalan, sambil kita lihat semuanya, nanti kita lihat tiga hari ke depan. Karena kan saya bilang kemarin ke teman-teman Dishub saat uji coba, kalau tidak ada QRIS jangan bayar, sehingga kita akan tahu berapa titik yang hilang kalau tidak pakai karcis,” paparnya.

Selain itu, Eri mengungkapkan, sebelumnya pihaknya telah bertemu dengan perwakilan paguyuban Juru Parkir (Jukir). Dalam pertemuan itu, kedua pihak sepakat untuk menjalankan kebijakan pembayaran parkir melalui QRIS mulai Februari 2024.

bayar-parkir-via-qris

Wali Kota Eri Cahyadi mengungkapkan, sebelumnya pihaknya telah bertemu dengan perwakilan paguyuban Juru Parkir (Jukir). Dalam pertemuan itu, kedua pihak sepakat untuk menjalankan kebijakan pembayaran parkir melalui QRIS mulai Februari 2024 I MMP I dok pemkot

“Karena saya tidak ingin Jukir dibilang liar, bagaimanapun beliau ini (Jukir) adalah saudara-saudara saya, wong Suroboyo (orang Surabaya). Masyarakat juga begitu, saya bilang kepada Jukir, ya harus mendapatkan yang terbaik, jangan (masyarakat) tidak dikasih karcis tapi diminta Rp5-10 ribu,” terangnya.

Baca juga:

Polemik Boleh Tidaknya Presiden Berkampanye

Makanya untuk menguji kebenaran dan kejujuran, Eri menyebut jika perwakilan paguyuban sepakat menerapkan pembayaran parkir via QRIS. Sebab, ia tidak ingin Jukir memiliki pandangan negatif kepada pengguna jasa parkir, demikian pula sebaliknya.

“Alhamdulillah mereka (paguyuban) bisa menerima. Karena saya mengatakan kepada mereka, ayo cari (rezeki) yang jujur, Surabaya digawe adem (dibuat dingin). Saya tidak ingin Jukir memiliki pikiran negatif kepada pengguna parkir dan masyarakat juga jangan berpikiran negatif kepada Jukir,” pesan dia.

Untuk itu, ia menyatakan bahwa kebijakan penerapan parkir melalui QRIS pada Februari 2024, akan tetap dilakukan evaluasi ke depan. Evaluasi dilakukan untuk memastikan kesiapan dari pihak pengguna jasa parkir maupun Jukir.

“Di situlah nanti kita lakukan evaluasi-evaluasi agar tidak saling menyalahkan. Kalau ternyata (warga) tidak sanggup, ya nanti ada pilihan, dia mau pakai uang tunai ya monggoh (silahkan), pakai QRIS ya monggoh. Tapi nanti kita juga siapkan lagi voucher dan parkir berlangganan,” tegasnya.

Baca juga:

Seperti Apa Budaya Etika seorang Muslim? Begini menurut Dalil Al-Quran

Oleh sebabnya, ia menyatakan bahwa kebijakan pembayaran parkir melalui QRIS di 1.370 titik parkir TJU pada Februari 2024, tidaklah bersifat wajib. Hal tersebut dilakukan untuk tetap memberi kemudahan bagi pengguna jasa parkir yang tidak memiliki M-Banking atau belum siap dengan metode pembayaran QRIS.

“Karena kita baru tahu ternyata tidak semua orang Surabaya punya QRIS. Makanya kita siapkan lagi (metode lain), tapi untuk menuju ke sana (QRIS) iya. Karena sebenarnya ini adalah untuk menuju kejujuran,” tandasnya. (ton)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *