Scroll untuk baca artikel
Iklan MMI
Iklan MMI
Berita Terbaru

Penyebab Banjir di Mayjen Sungkono Akibat Pelapis Tanggul Jebol

1362
×

Penyebab Banjir di Mayjen Sungkono Akibat Pelapis Tanggul Jebol

Sebarkan artikel ini

tanggul jebol

tanggul-jebol-banjir-di-mayjen-sungkono
Banjir di Mayjen Sungkono I MMP I Ist.
mediamerahputih.id I SURABAYA – Diguyur hujan deras, Jumat siang (28/4/2023) Jalan Mayjen Sungkono dilanda banjir. Terjadinya genangan air  itu diklaim imbas dari adanya pelapis tanggul yang jebol, sehingga pintu air ditutup dan aliran air menuju ke arah Mayjen Sungkono.

Namun upaya bergerak cepat melakukan perbaikan pelapis tanggul sungai di kawasan Kembang Kuning yang jebol tersebut Pemkot Surabaya lansung menerjunkan sebanyak 40 Satgas Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya untuk melakukan penanganan darurat di lokasi jembolnya tanggul pelapis tersebut.

tanggul-jebol-banjir-di-mayjen-sungkono

Baca juga :

Ubah Sistem Kerja, Wali Kota Eri Gunakan Jurus Jitu Atasi Genangan

Baca juga :

Kepala DSDABM Surabaya Pastikan Genangan Surut Kurang dari 20 Menit

Kepala DSDABM Kota Surabaya Lilik Arijanto mengatakan jebolnya pelapis tanggul tersebut terjadi saat hujan deras mengguyur kawasan Kembang Kuning. Pelapis tanggul yang jebol itu sekitar 20 meter.

“Kebetulan memang pelapis tanggul itu sudah waktunya rekondisi ya. Di lokasi, kami terjunkan satu unit alat berat dan 40 orang satgas,” jelas Lilik.

Awalnya, perbaikan itu memakai sandbag atau karung pasir lalu dilanjutkan dengan memasang batu kali. Nah, ketika perbaikan itu dilakukan, sejumlah aliran ditutup. Ia juga menargetkan semua perbaikan itu tuntas hari ini.

Baca juga :

Bangun Enam Rumah Pompa Baru untuk Tanggulangi Genangan

Baca juga :

Cegah Banjir Kawasan Perkampungan, DSDABM Bidik Pengerukan di Sungai

“Jadi, genangan air di Jalan Mayjen Sungkono itu imbas dari adanya pelapis tanggul yang jebol, sehingga pintu air ditutup dan aliran air menuju ke arah Mayjen Sungkono. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya banjir yang meninggi di daerah Kembang Kuning dan sekitarnya. Namun, sekitar 20 menit genangan itu sudah surut setelah dilakukan perbaikan-perbaikan,” terangnya.

Di samping itu, Lilik juga memastikan bahwa untuk mengantisipasi hal serupa terjadi lagi ke depannya, maka pihaknya akan melakukan kroscek di sepanjang saluran itu, sehingga nanti bisa diketahui mana yang sudah harus diperbaiki dan yang masih kokoh.

“Kita lihat dulu, sebisa mungkin hari ini kita telisik mana saja tanggul-tanggul yang mulai kritis. Kita lihati sepanjang ini (tanggul), kita perkuat sekalian untuk ke depannya,” ujar Lilik.

Menurutnya, rata-rata luapan air itu terjadi di tanggul sungai Kembang Kuning. Maka dari itu, ia bersama jajarannya di DSDABM segera mengecek titik-titik rawan di sepanjang 1 kilometer tanggul sungai Kembang Kuning.

“Sementara ini kan panjang pelapis tanggul yang jebol itu 20 meter. Kemudian kami cek kembali titik-titik yang mengkhawatirkan itu sampai ke kawasan Banyu Urip,” katanya.

Di samping itu, ia juga menjelaskan bahwa ketika hujan deras memang masih ada sejumlah genangan di beberapa tempat. Namun, ketika hujan mulai reda dan maksimal 30 menit pasti air genangan itu langsung surut.

“Tapi kita juga tetap tidak ingin ada genangan meskipun itu hanya 30 menit, makaya kita terus melakukan perbaikan-perbaikan,” tuturnya. (ton)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *