mediamerahputih.id – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) terus berkomitmen untuk mendorong inovasi dalam pendidikan dengan memperkenalkan pembelajaran sains berbasis STEAM-ESD (Science, Technology, Engineering, Arts, Mathematics – Education for Sustainable Development). Program ini bertujuan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan melalui pengembangan bahan ajar inovatif yang dapat menjawab tantangan pendidikan abad ke-21.
Pada tanggal 27 April 2024 lalu, sebanyak 20 guru dari Sanggar Belajar di Malaysia mengikuti pelatihan sains inovatif berbasis STEAM-ESD yang diselenggarakan oleh Program Studi S2 Pendidikan Sains Pascasarjana FMIPA Unesa. Pelatihan ini berlangsung dari pukul 10.00 hingga 13.00 WIB di Sanggar Belajar Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL).
Baca juga :
Dosen IPA UNESA Gelar Pelatihan Pembelajaran Interaktif Berbasis Video
Para peserta pelatihan, yang merupakan guru-guru terpilih, mendapatkan pelatihan langsung dari para dosen dan mahasiswa Program Studi S2 Pendidikan Sains Pascasarjana FMIPA Unesa, termasuk Dr. Eko Hariyono, S.Pd., M.Pd., Prof. Dr. Erman, M.Pd., dan Aris Rudi Purnomo, S.Pd., M.Pd., M.Sc., serta mahasiswa Nuris Shobah dan Ilma Indana Sari. Mereka dilatih untuk merancang bahan ajar IPA berbasis STEAM-ESD yang aplikatif di kelas.

Pelatihan ini bertujuan untuk memperkenalkan kepada para guru cara menyusun bahan ajar yang mengintegrasikan sains, teknologi, rekayasa, seni, dan matematika, sambil memperhatikan aspek pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan (ESD). Di akhir pelatihan, diharapkan hasilnya dapat dipublikasikan dalam jurnal ilmiah sebagai kontribusi dalam peningkatan kinerja guru di bidang pendidikan sains.
Baca juga :
Unesa Kampanyekan Desa Bebas Kekerasan Melalui PKM di Desa Widodaren
Kegiatan pelatihan ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu sesi kelas selama 8 jam dan kegiatan mandiri selama 24 jam. Para peserta mengikuti rangkaian sesi yang dimulai dengan pembukaan oleh Dr. Eko Hariyono, dilanjutkan dengan penyampaian materi mengenai STEAM-ESD dalam pembelajaran IPA oleh Prof. Dr. Erman.
Setelah itu, peserta dibagi menjadi lima kelompok kecil untuk menyusun bahan ajar berbasis STEAM-ESD. Hasil dari kegiatan ini akan divalidasi oleh para ahli dan didokumentasikan sebagai karya ilmiah.
Baca juga :
Mahasiswa UNESA Edukasi Pemanasan Global dengan Kalkulator Karbondioksida
Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya Unesa untuk mendukung internasionalisasi pendidikan serta pengembangan kompetensi guru di tingkat ASEAN. Dengan pendekatan STEAM-ESD, diharapkan para guru dapat menghadirkan pembelajaran yang lebih relevan dan aplikatif terhadap isu-isu global, seperti keberlanjutan lingkungan dan inovasi teknologi.
Melalui kegiatan ini, Unesa menunjukkan komitmennya untuk menjadi pusat unggulan dalam pengembangan pendidikan berbasis STEAM-ESD di tingkat regional. Di akhir program, diharapkan kualitas pembelajaran IPA di Sanggar Belajar Malaysia dapat meningkat, serta membuka peluang untuk kolaborasi lebih lanjut antara Unesa dan mitra internasional.(ton)