mediamerahputih.id I Manado – Maskapai penerbangan Lion Air membatalkan sementara semua penerbangan dari Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara (MDC) ditutup hingga Senin, 22 April 2024 pukul 12.00 WITA. Penutupan ini merupakan langkah pencegahan terhadap dampak erupsi dan penyebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang.
Akibat penutupan tersebut, Lion Air menyebut total 27 penerbangan dengan tujuan Jakarta, Surabaya, Balikpapan, Makassar, Ambon, Gorontalo, Kao, Labuha, Luwuk, Melonguane, Palu, Tahuna, Ternate, Weda Bay dan Morowali dibatalkan.
Baca juga:
Pertanyaan yang sering diajukan, Kemana Pilot Kalau Tidak Ada Jadwal Terbang?
“Keputusan penutupan ini berdasarkan informasi dari AirNav Indonesia dan Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Notice To Airmen (NOTAM) nomor A1041/24 NOTAMR A1021/24 selain untuk keselamatan dan keamanan penerbangan,” kata Corporate Communications Strategic of Lion Group, Danang Mandala Prihantoro.
Baca juga:
Danang menginformasikan kepada semua penumpang terkait pembatalan ini, pihaknya akan mengakomodasi permintaan perubahan jadwal penerbangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi penumpang yang terdampak tersebut.
Baca juga:
Mengintip Keunggulan Pesawat Regional ATR 72 Wings Air Cocok untuk Wisatawan dan Pebisnis
“kami terus melakukan pemantauan intensif terhadap situasi terkait erupsi Gunung Ruang dan berkoordinasi dengan berbagai pihak dalam mengutamakan keselamatan, keamanan serta kenyamanan penumpang dalam setiap operasi penerbangan,” tuturnya.
Bahaya Abu Vulkanik bagi Penerbangan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya mengingatkan bahaya akibat abu vulkanik terhadap keselamatan penerbangan. Sebab jika partikel abu vulkanik masuk ke dalam ruang mesin pesawat dapat mengakibatkan hal fatal. Adapun hal bahaya ini sebagai berikut:
• Partikel abu yang keras dan tajam dapat mengikis dan merusak permukaan pesawat, termasuk kaca kokpit, yang mengganggu visibilitas dan aerodinamika.
• Abu vulkanik yang masuk ke dalam mesin dapat meleleh dan mengeras, yang mengganggu fungsi mesin dan berpotensi menyebabkan kerusakan pada mesin.
• Partikel abu bisa menyebabkan kerusakan pada sistem elektronik dan navigasi pesawat karena sifat konduktif dan abrasifnya.
• Abu di atmosfer akan mengurangi visibilitas, yang sangat berisiko selama proses lepas landas dan pendaratan.
• Abu tebal pada landasan pacu dapat mengurangi pergerakan/ gaya gesekan roda pesawat dan menyumbat sistem di bandar udara.(ton)
