Scroll untuk baca artikel
Iklan MMI
Iklan MMI
Pendidikan

Antisipasi Gagal Ginjal Anak Pengawasan Jajanan Sekolah di Surabaya Diperketat

220
×

Antisipasi Gagal Ginjal Anak Pengawasan Jajanan Sekolah di Surabaya Diperketat

Sebarkan artikel ini
gagal-ginjal-anak-jajanan-sekolah-diperketat
Wali Kota Eri Cahyadi menekankan pentingnya peran sekolah dalam menjaga kualitas gizi anak melalui jajanan yang dijual di kantin sekolah I MMP I dok pemkot
mediamerahputih.id I SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah mengambil langkah-langkah proaktif untuk mencegah kasus gagal ginjal anak yang keterkaitannya dengan konsumsi makanan tidak sehat. Salah satu upaya utama adalah memastikan bahwa jajanan di lingkungan sekolah memenuhi standar keamanan pangan.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan bahwa hingga saat ini, belum ada laporan kasus gagal ginjal anak di Kota Surabaya. Kendati demikian, pihaknya tetap waspada dan melakukan langkah-langkah antisipasi untuk memastikan keamanan makanan yang dikonsumsi oleh anak-anak.

Baca juga:

Kisah 4 Anak Surabaya Putus Sekolah Akhirnya dapat Bantuan Pemkot

“Belum ada (kasus gagal ginjal di Kota Surabaya), mudah-mudahan tidak ada ya,” kata Wali Kota Eri Cahyadi, Senin, (12/08/2024).

gagal-ginjal-anak-jajanan-sekolah-diperketat
Wali Kota Eri Cahyadi menekankan pentingnya peran sekolah dalam menjaga kualitas gizi anak melalui jajanan yang dijual di kantin sekolah I MMP I dok pemkot

Wali Kota Eri menekankan pentingnya peran sekolah dalam menjaga kualitas gizi anak melalui jajanan yang dijual di kantin sekolah. “Kita akan koordinasikan dengan Dinas Kesehatan termasuk Puskesmas untuk mensupervisi jajanan di kantin sekolah yang menjadi wilayah binaannya,” tutur Eri Cahyadi.

Baca juga:

Cegah Kekerasan Seksual, Orang Tua Wajib Awasi Anaknya Saat di Luar Rumah

Selain itu, ia juga meminta Dinas Kesehatan untuk melakukan pemeriksaan secara masif terhadap makanan dan minuman yang dijual oleh Pedagang Kaki Lima (PKL) di sekitar sekolah. Menurutnya, langkah ini diharapkan dapat memastikan bahwa semua makanan yang dijual di lingkungan sekolah aman dan tidak membahayakan kesehatan anak-anak.

“Semuanya ya, kita masifkan pengecekan itu (pengecekan makanan yang dijual di sekolah). Semoga itu bisa mencegah timbulnya penyakit terhadap anak di Kota Surabaya,” terangnya.

Baca juga:

Antisipasi Merebaknya Gagal Ginjal Akut, Orang Tua Diminta Tak Remehkan Masalah Demam pada Anak

Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu menjelaskan, gagal ginjal terjadi lantaran makanan atau minuman yang mengandung bahan kimia berlebihan, terutama yang mengandung gula terlalu banyak.

Asupan gula yang berlebihan dari makanan atau minuman akan sulit dicerna oleh ginjal. Sehingga, apabila gangguan ginjal tersebut sudah terjadi dalam tahap parah, mungkin saja gagal ginjal dapat terjadi.

Baca juga:

 

Beberapa kasus Diabetes tipe 2 yang mulai banyak terjadi pada anak remaja memang disebabkan gaya hidup yang tidak sehat, seperti menerapkan pola makan yang banyak asupan ultra processed food (UPF), tinggi gula, maupun zat tambahan lainnya.

Baca juga:

Tes Darah untuk Bayi di Surabaya sebagai Integrasi Layanan Kesehatan

Selain itu, Wali Kota Eri juga menekankan kepada Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya untuk melakukan upaya preventif kepada para orang tua. Ia pun meminta Dispendik mengedukasi para orang tua untuk menjaga putra-putri mereka dalam hal makanan atau jajanan yang dikonsumsi; sekaligus menanamkan gaya hidup sehat seperti sering berolahraga. 

“Kita sudah sampaikan ke Dispendik untuk menyampaikan ke orang tua dan merapatkan dengan Komite Sekolah juga supaya sedini mungkin kita terapkan gaya hidup sehat anak-anak kita. Kalau membeli makanan dilihat dulu mengandung bahan kimia apa aja, itu yang kita lalukan,” jelas Eri.

Baca juga:

Layanan Pengobatan TBC Gratis di Puskesmas dan Rumah Sakit

“Juga jangan mager (malas gerak), jangan main gadget terus, olahraga main sepeda, futsal, dan sebagainya di ruang-ruang publik yang sudah banyak kita sediakan di Surabaya. Dengan langkah masif ini supaya bisa menjaga putra putri kita dari bahaya penyakit yang timbul karena gaya hidup tidak sehat,” tandasnya. (ton)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *