mediamerahputih.id | SURABAYA – Universitas Negeri Surabaya (UNESA) melalui Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) berhasil meluncurkan program Desa Pancasila di tujuh desa yang tersebar di berbagai wilayah Jawa Timur. Program ini bertujuan untuk memperkuat karakter dan jati diri bangsa dengan mengimplementasikan nilai-nilai Asta Cita, yang menekankan semangat Pancasila dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
Tim PKM yang dipimpin oleh Dr. Bambang Sigit Widodo, M.Pd., melibatkan sejumlah anggota berkompeten, di antaranya Koordinator Desa Iman Pasu Marganda Hadiarto Purba, S.H., M.H., Mi’rojul Huda, S.IP, M.IP., Silkania Swarizona, S.I.P., M.IP., Jauhar Wahyuni, M.I.Kom., Raden Roro Maha Kalyana Mitta Anggoro, S.Pd., M.Pd., dan Dr. Hendri Prastiyono, M.Pd.
Baca juga :
Unesa Kampanyekan Desa Bebas Kekerasan Melalui PKM di Desa Widodaren
Ketujuh desa yang menjadi sasaran program ini adalah Kelurahan Kalijaten dan Desa Watutulis di Kabupaten Sidoarjo, Desa Paciran di Kabupaten Lamongan, Desa Genilangit di Kabupaten Magetan, Desa Pesanggrahan di Kabupaten Mojokerto, serta Desa Rejuno dan Desa Widodaren di Kabupaten Ngawi. Rintisan program Desa Pancasila ini dimulai sejak 2020, dengan Desa Rejuno menjadi yang pertama kali diimplementasikan pada tahun ini.

Tema utama yang diangkat dalam program ini adalah “Mengimplementasikan Asta Cita Terkait Karakter dan Jati Diri Bangsa”. Tema ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya karakter dan jati diri bangsa dalam membangun negara yang berkarakter.
Baca juga :
Penguatan Nilai-Nilai Pancasila Jelang Pilkada 2024 di Desa Pesanggrahan Mojokerto
Pada acara “Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa dalam Implementasi Asta Cita” yang berlangsung di Aula Balai Desa Rejuno pada Selasa, 16 Juni 2025, Plt. Sekretaris Desa Rejuno, Purnomo, S.E., memaparkan bahwa desa mereka memiliki potensi budaya yang kuat, seperti situs budaya dan tradisi gotong royong. Ia berharap potensi ini dapat dimanfaatkan lebih optimal untuk menjaga persatuan dan kesatuan, serta dipromosikan lebih luas di era digital.
Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Pemeringkatan, Publikasi, dan Science Center UNESA, Dr. Bambang Sigit Widodo, M.Pd., menegaskan bahwa dua desa di Ngawi, yaitu Desa Rejuno dan Desa Widodaren, menjadi fokus utama PKM Pancasila. Ia menyatakan pentingnya peran perguruan tinggi dalam pembangunan bangsa, dengan desa sebagai subjek utama. “Jika desanya kuat, maka negaranya juga kuat. Pembangunan harus dimulai dari desa,” ujarnya.
Baca juga :
Bambang juga menjelaskan bahwa program ini masih dalam tahap rintisan dan memerlukan koordinasi lebih lanjut dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) untuk menetapkan desa sebagai Desa Pancasila. Ke depan, Desa Rejuno akan menjadi salah satu lokasi Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) bertema Pancasila, sehingga program ini dapat berkelanjutan.
“Penguatan toleransi sangat penting agar masyarakat dapat menjaga budaya mereka dari paham-paham radikal dan intoleran,” tutup Bambang.(ton)