mediamerahputih.id I JAKARTA- Fondasi Konstruksi Jaring Rusuk Beton Pasak Vertikal (KJRBPV) atau KJRB adalah inovasi dari fondasi Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) yang pertama kali dikembangkan oleh Ir. Ryantori dan Ir. Sutjipto pada tahun 1976. KSLL sendiri merupakan penyempurnaan dari fondasi jenis raft atau rakit, yang terdiri dari pelat dan rib-rib sebagai elemen utamanya.
Sementara fondasi KJRBPV memiliki hak paten yang menyebabkan semua rincian mengenai perhitungan KJRBPV tidak diketahui insinyur sipil pada umumnya dan hanya diketahui oleh pencipta fondasi KJRBPV itu sendiri.
Singkat kata, KJRB yang diciptakan pada tahun 2014 adalah penyempurnaan dari KSLL.
Baca juga:
“Jadi jelas, KJRB lebih canggih, aman dan terjamin dibanding KSLL,”kata seorang kontraktor asal Jogjakarta bernama Ikhlas Madi, yang sering menggarap proyek properti.

Setelah Ir Sutjipto wafat, Ryantori kemudian menemukan novelty bernama Konstruksi Jaring Rusuk Beton Pasak Vertikal (KJRBPV) atau KJRB pada 2014 sebagai penyempurnaan.
Baca juga:
Diduga Langgar Aturan, Lurah Perak Barat Lakukan Pemecahan Paket Dakel
Ryantori memberikan pasak-pasak pada daerah tertentu untuk menghindari kemiringan bangunan. Temuan itu dipatenkan dengan nama fondasi KJRBV atau KJRB.
Hingga Kemenkumham menerbitkan paten KJRB pada 28 Oktober 2016 dan fondasi mulai diaplikasikan.
PT Cipta Anugerah Indotama (CAI) merupakan perusahaan kontraktor design and build khusus KJRBPV atau KJRB yang menjalankan proyek fondasi ini.
“Sudah ada 18 gedung di Indonesia yang menggunakan KJRB yang diyakini sebagai fondasi penyempurnaan dari KSLL,” kata Direktur Utama PT CAI Ir Hadi Wardoyo, beberapa waktu lalu.
Baca juga:
Proyek Pedestrian di Jalan Kartini Sebabkan Pagar Rumah Warga Ambrol
Beberapa gedung pengguna KJRB antara lain adalah Masjid Moeldoko dan Terminal Peti Kemas PT Pelindo 3. Bukan tanpa alasan jika kontraktor memilih KJRB.
Terutama karena KJRB memiliki sejumlah kelebihan. Bisa digunakan untuk gedung-gedung tanggung daerah gempa dan daerah tanah lunak.
“Apalagi ada pasaknya, mungkin lebih cocok menahan kemiringan,” lanjut Hadi.
PT CAI secara khusus ditunjuk oleh penemu untuk mengembangkan, memasyarakatkan, menggunakan dan melaksanakan fondasi KJRB.
Baca juga:
Penunjukan Langsung Proyek Paving Jalan Gersikan Tanpa Tender Menggugah Tanya
Pada tanggal 6 November 2020, Ir Ryantori meninggal dunia. PT CAI menjadi penerus pengembangan fondasi ini, Hadi juga menggandeng tokoh dan akademisi.
“Saya sampaikan bahwa teknologi ini harus terus hidup. Karena bagaimanapun ini adalah ilmu pengetahuan. Meskipun penemu fondasi KJRB sudah meninggal, tapi teknologinya tidak boleh mati. Teknologi ini harus terus hidup,” pungkas pria yang juga mengembangkan KSLL selama 20 tahun ini.(ikl)