Scroll untuk baca artikel
Iklan MMI
Iklan MMI
PeristiwaPendidikan

Harkitnas 2023, Wali Kota Eri Bareng Gubernur Khofifah Ziarah ke Makam Dr. Soetomo

252
×

Harkitnas 2023, Wali Kota Eri Bareng Gubernur Khofifah Ziarah ke Makam Dr. Soetomo

Sebarkan artikel ini

Hari Kebangkitan Nasional

harkitnas-eri-bareng-khofifah-berziarah
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bareng ali Kota Eri Cahyadi usai berziarah ke makam pahlawan nasional, Dr. Soetomo, Senin (22/5) I MMP I dok humas
mediamerahputih.id – Suasana hikmat menyelimuti, saat upacara penghormatan di makam Dr. Soetomo terlihat berziarah, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Wali Kota Eri Cahyadi tampak menundukkan kepala sejenak seraya mendoakan dan mengenang jasa para pahlawan dengan tabur bunga bersama  di momentum Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), Senin (22/5/2023).

Di peringatan Harkitnas kali ini, Gubernur Khofifah menyampaikan kepada seluruh masyarakat Jatim khususnya di Surabaya, untuk senantiasa menerapkan laku baik dan budi pekerti. Tanpa adanya laku baik dan budi pekerti, maka ruh dan pondasi hidup manusia akan mudah goyah.

Baca juga: Tabur Bunga di Makam Pahlawan

“Apa yang menguatkan ruh dari laku baik itu sederhananya ialah akhlakul karimah. Hal itu, sejalan dengan apa yang diinisiasi oleh dr. Wahidin Soedirohoesodo dan Dr. Soetomo dalam mendirikan Budi Utomo. Bagi yang masih suka hate speech (mengujar kebencian) dan hoaks, ayo bangkit, hilangkan itu,” pintah Khofifah.

Baca juga: Wow, Antar Pejabat Pemkot Surabaya Adu Skill Story Telling

Khofifah berharap, ketika masyarakat menerapkan laku baik dan budi pekerti, maka Jatim, khususnya Kota Surabaya juga akan ikut bangkit. “Jadi, Jatim Bangkit bukan hanya sekadar tagline, namun itu harus didorong di segala sektor untuk terus bangkit,” tuturnya.

Ternyata, semangat Khofifah juga sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Wali Kota Eri Cahyadi saat upacara di Taman Surya. Pada kesempatan itu, Wali Kota Eri mengatakan bahwa Harkitnas ini adalah momentum kebangkitan Indonesia, khususnya Kota Surabaya untuk menyiapkan Indonesia dan Surabaya ini menuju Indonesia emas.

Baca juga: Gubernur Khofifah Takjub akan Kalimas Reborn

Eri Cahyadi menyampaikan, semangat menuju Indonesia Emas sebelumnya juga sempat digaungkan oleh Plt Menteri Komunikasi dan Informatika dalam sambutannya di Harkitnas ini. Maka dari itu, Wali Kota Eri mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya di Surabaya untuk bangkit dan tidak mengenal kata menyerah seperti semangat pendiri Budi Utomo.

Baca juga: Surabaya Resmi Siapkan Modul Keremajaan Putri

“Jadi, tidak boleh ada kalimat menyerah, tidak boleh ada kata putus asa. Tapi kita harus terus bangkit dari masa apapun itu, terutama setelah pandemi Covid-19. Dan kita harus siap untuk menyongsong bangsa ini untuk menjadi Indonesia emas,” tandas Wali Kota Eri Cahyadi.

Dalam ziarah kali ini tak hanya dihadiri oleh Gubernur Jatim Khofifah dan Wali Kota Eri Cahyadi saja, akan tetapi juga dihadiri oleh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jatim dan Kota Surabaya serta Kepala PD di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim dan Pemkot Surabaya.

Organisasi Budi Utomo

Budi Utomo (Boedi Oetomo) berdiri pada 20 Mei 1908. Budi Utomo merupakan organisasi yang dibentuk oleh beberapa mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen). Tokoh pendiri organisasi Budi Utomo, yaitu  Dr. Soetomo, Soeradji Tirtonegoro, dan Goenawan Mangoenkoesoemo.

Inisiator Boedi Oetomo, Dokter Wahidin Soedirohusodo, menganalogikan bahwa pendidikan adalah salah satu cara agar seseorang bisa meningkatkan kualitas hidup. Bersama Boedi Oetomo, Wahidin selalu berusaha agar jumlah pribumi yang mendapatkan pendidikan terus bertambah.

Adapun tujuan dari Organisasi Budi Utomo yaitu menghimpun para pemuda Indonesia yang menempuh pendidikan di STOVIA untuk dapat berkontribusi pada kemajuan bangsa Indonesia.

Dikutip dari berbagai sumber bahwa kiprah organisasi Budi Utomo membawa pengaruh yang sangat luas terutama di bidang pendidikan yang kemudian merintis perkembangan dan keharmonisan bagi Indonesia. Budi Utomo pun memberi penekanan pada pendidikan karena bidang ini menjadi alat penting untuk memajukan bangsa.

Maka Budi Utomo saat itu bisa dikatakan merupakan organisasi pendobrak pergerakan nasional karena sebagai organisasi modern pertama yang mengusung cita-cita nasional.Namun sayang dalam kiprahnya karena Budi Utomo tidak pernah mendapat dukungan massa, kedudukannya secara politik kurang begitu penting, sehingga pada tahun 1935 organisasi ini resmi dibubarkan.

Dari kiprah tersebut salah satu tokoh Dr Soetomo dapat kita ambil teladannya yaitu sebagai potret pahlawan nasional yang berpikiran maju dan terbuka, penuh dedikasi, berjuang demi bangsa dan negara dengan kapasitas intelektual yang dimilikinya guna mewujudkan cita-cita kemerdekaan yang dilandasi dengan kesadaran tinggi dan dijalankan secara sistematis dan terorganisir.(kur/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *