Scroll untuk baca artikel
Iklan MMI
Iklan MMI
Pendidikan

KPAI Apresiasi Inovasi Program RIAS Surabaya

696
×

KPAI Apresiasi Inovasi Program RIAS Surabaya

Sebarkan artikel ini
kpai-apresiasi-inovasi-program-rias
KPAI mengapresiasi program pendidikan terpadu dengan pendekatan humanis yang dijalankan di RIAS mampu mengatasi masalah kedisiplinan anak secara menyeluruh | MMP | dok pemkot
mediamerahputih.id I SURABAYA – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memberikan apresiasi atas inovasi program pendidikan anak yang diterapkan di Rumah Ilmu Arek Suroboyo (RIAS). Hal tersebut disampaikan Ketua KPAI, Ai Maryati Solihah, dalam rapat koordinasi bersama Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, yang berlangsung di Jalan Kalijudan Indah XV Nomor 2-4, Selasa (28/5).

Dalam paparannya, Ai Maryati menilai program pendidikan terpadu dengan pendekatan humanis yang dijalankan di RIAS mampu mengatasi masalah kedisiplinan anak secara menyeluruh. Ia menegaskan, program ini tidak hanya bersifat temporer, tetapi mampu menyentuh akar permasalahan secara mendalam.

Baca juga :

LPA Jatim Sebut Surabaya Bisa Jadi Pelopor Perlindungan Anak Berbasis Komunitas

“Program ini dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain. RIAS benar-benar menjadi rumah bagi anak-anak sehingga penanaman kedisiplinan dapat menjawab persoalan hingga ke akar,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ai Maryati memuji terciptanya ruang yang ramah anak di RIAS, yang melibatkan partisipasi aktif berbagai pihak, termasuk sektor swasta, dalam mendukung pengembangan diri dan pemenuhan hak pendidikan anak. Ia juga berkesempatan berinteraksi langsung dengan anak-anak yang telah merasakan manfaat program tersebut, termasuk mereka yang berhasil melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

kpai-apresiasi-inovasi-program-rias
Wali Kota Eri Cahyadi menegaskan keberhasilan RIAS tak lepas dari sinergi seluruh elemen masyarakat, termasuk warga dan pengusaha yang menjadi orang tua asuh, membantu biaya listrik hingga fasilitas anak secara gratis | MMP | dok pemkot

“Saya melihat banyak ruang keterpaduan yang ramah anak. Peran pemerintah daerah dan swasta sangat penting untuk mendorong karakter dan pemenuhan hak anak,” tambahnya.

Baca juga :

LPA Jatim Usulkan Pembinaan Remaja Pelaku Tawuran Lewat RPA

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan bahwa RIAS merupakan kelanjutan dari pengalaman menangani anak-anak bermasalah sejak 2022. Ia menyadari bahwa akar permasalahan perilaku anak sering berasal dari ketidakharmonisan keluarga dan kurangnya perhatian orang tua.

“Saya mengumpulkan data dan menemukan bahwa 99 persen anak bermasalah disebabkan kondisi orang tua yang tidak baik,” kata Eri.

Berdasarkan data tersebut, Pemkot Surabaya membentuk RIAS pada 2023 dengan konsep “Satu Keluarga, Satu Sarjana”. Program ini menyediakan pendampingan pendidikan, bimbingan psikologis, dan melibatkan peran aktif orang tua serta masyarakat melalui program orang tua asuh.

Baca juga :

Surabaya Perangi Curanmor dan Premanisme, Lebih dari 100 Kasus Terungkap

“Untuk keluarga yang tidak mampu membiayai pendidikan anak, kami mengambil alih tanggung jawab tersebut. Ini sesuai dengan amanat UUD dan Pancasila bahwa negara wajib hadir untuk warga yang membutuhkan,” jelas Eri.

Wali Kota Eri Cahyadi menegaskan keberhasilan RIAS tak lepas dari sinergi seluruh elemen masyarakat, termasuk warga dan pengusaha yang menjadi orang tua asuh, membantu biaya listrik hingga fasilitas anak secara gratis.

Anak-anak di RIAS tidak hanya mendapatkan pendidikan akademik, tetapi juga pembekalan keterampilan hidup dan penanaman kedisiplinan. Kesepakatan mengenai jam malam, kewajiban beribadah, dan waktu belajar sudah disetujui oleh orang tua masing-masing.

Baca juga :

Sekolah Bibit Unggul Segera Dilaunching, Membina sekitar 200 Anak

“Kami ingin mencetak anak-anak berakhlak, karena kekuatan berasal dari akhlak yang baik, saling menguatkan tanpa saling menjatuhkan,” tegasnya.

Cak Eri juga menyoroti peran penting orang tua, khususnya ayah, dalam membentuk karakter anak. Ia aktif mengajar di Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) untuk menanamkan pentingnya kasih sayang dan kehadiran ayah dalam tumbuh kembang anak.

“Anak yang mendapat kasih sayang ayah tidak mudah terjebak oleh pengaruh negatif. Ini yang saya tekankan kepada para ayah,” tuturnya.

Baca juga :

Perlindungan Anak di Kota Surabaya Menguat dengan Penyusunan 2 Perwali

Terakhir, Pemkot Surabaya dan KPAI berkomitmen memperkuat kolaborasi dalam mengembangkan program pendidikan anak berbasis pendekatan humanis.

“Saya akan terus berkolaborasi dengan semua pihak, termasuk KPAI, untuk mewujudkan pendidikan yang terintegrasi dan humanis di Surabaya,” pungkas Ai Maryati.(ton)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *