Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Berita Terbaru

Ribuan Tabebuya Kembali Bermekaran, Surabaya Serasa di Negeri Sakura Jepang

78
×

Ribuan Tabebuya Kembali Bermekaran, Surabaya Serasa di Negeri Sakura Jepang

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Merah Putih I SURABAYA- Memasuki bulan September warna-warni bunga tabebuya bermekaran menambah mempercantik jalan-jalan protokol di Kota Pahlawan.

Bunga-bunga itu bermekaran dengan warna yang berbeda-beda di setiap pohonnya. Ada yang berwarna putih, kuning, ungu, dan merah muda. Hal itu lantas mempercantik hiasan Kota Surabaya sekilas nampak seperti di Negeri Sakura, Jepang.

Sejak tahun 2010, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memang telah memulai penanaman pohon yang memiliki nama latin tabebuia ini. Setidaknya ada dua spesies utama tabebuya yang ditanam di Kota Pahlawan. Kedua spesies itu adalah Tabebuia Rosea (daun lebar) dan Tabebuia Chrysantha (berdaun kecil).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, sejak tahun 2010 hingga sekarang, ada sebanyak 16.263 Pohon Tabebuya yang telah ditanam pemkot. Ribuan pohon tersebut memiliki lima varian warna.

“Jadi ada lima jenis warna Tabebuya di Kota Surabaya. Yakni, Tabebuya warna pink, putih, kuning, merah dan ungu,” terang Agus Hebi saat konferensi pers di eks Kantor Bagian Humas Pemkot Surabaya, Jumat (2/8/2022).

Hebi lantas merinci jumlah keseluruhan Pohon Tabebuya dengan lima spesies warna yang telah ditanam tersebut. Yakni, untuk warna putih dan pink, berjumlah 11.392 pohon. Kemudian, untuk Tabebuya warna kuning, ada sebanyak 4.609 pohon.

“Sedangkan untuk Pohon Tabebuya warna ungu ada 100 pohon dan warna merah 162 pohon. Sehingga, jumlah total tabebuya yang telah ditanam hingga sekarang ada sebanyak 16.263 pohon,” beber dia.

Ribuan Pohon Tabebuya yang telah ditanam tersebut, dikatakan Hebi, lokasinya tersebar jalan-jalan protokol Kota Pahlawan. Di antaranya, Jalan Ahmad Yani, Jalan Ir Soekarno, Jalan Mayjend Sungkono, Jalan Manyar, Jalan Kertajaya, Jalan Sulawesi, Jalan Ngagel, Jalan Diponegoro, hingga Jalan Gentengkali.

“Tabebuya ini mulai berbunga pada sekitar bulan April dan September. Bunganya bertahan kurang lebih 3-4 hari kemudian rontok,” terangnya.

Menurut Hebi, Pohon Tabebuya ini merupakan jenis tanaman yang tahan terhadap panas. Sehingga sangat cocok dengan iklim di Kota Surabaya. Apalagi, dalam perawatannya, Pohon Tabebuya juga sangat mudah.

“Karena Pohon Tabebuya ini lebih banyak membutuhkan paparan sinar matahari, sehingga memang kita lebih banyak menanamnya di jalan-jalan protokol Surabaya,” ujarnya.

Selama ini, Hebi menyebut, bahwa pemkot melalui DLH, rutin melakukan perawatan pohon yang berasal dari Amerika Selatan/Latin tersebut. Perawatan rutin yang dilakukan itu berupa penyiraman dan pemupukan.

Di samping itu, pihaknya juga melakukan perantingan bagi pohon yang tumbuhnya tidak teratur. Perantingan dilakukan demi menjaga keamanan dan keselamatan warga serta para pengguna jalan. “Pohon Tabebuya ini dapat berbunga dalam waktu 2,5 – 3 tahun usia tanam,” imbuhnya.

Hebi menyebut, ke depan pemkot akan terus menambah jumlah Pohon Tabebuya di Kota Surabaya. Utamanya, untuk warna tabebuya yang jumlahnya masih sedikit seperti merah dan ungu. Sebab, selain menambah keindahan kota, keberadaan pohon ini juga dapat memperbanyak kadar oksigen di Surabaya.

“Warna tabebuya yang sedikit ini nantinya akan kita perbanyak. Karena memang sudah menjadi merek, maka kita akan tambah. Kita lihat nanti kemampuan anggaran, yang penting akan kita tambah,” tuturnya.

 Ikon kota Surabaya

Tanaman Tabebuya itu biasanya mekar pada saat musim panas. Uniknya, kalau terkena angin, bunga itu akan rontok dan yang lain akan mekar lagi.

Saat ini dari pengamatan mediamerahputih.id hampir semua tanaman Tabebuya sedang bermekaran. Pada saat panas tanaman Tabebuya akan bermekaran. Begitu hujan dia akan menurun dan menurun.

Bunga Tabebuya yang saat ini juga menjadi salah satu ikon Surabaya itu sudah menyebar di berbagai titik Kota, terutama di pinggir jalan protokol. Seperti, di wilayah Mayjen Sungkono, A. Yani, Gunung Anyar Merr, dan masih banyak lagi.

Bunga Tabebuya menjadi salah satu ikon Surabaya sudah menyebar di berbagai titik Kota, tanaman yang berasal dari Brasil bermekaran saat musim panas | MMP | dok.

Hampir semua jalanan Surabaya sudah ditanami bunga Tabebuya, karena setiap rayon di DLH kota Surabaya melakukan penanaman Tabebuya. Jangan heran jumlahnya sudah sangat banyak se-Surabaya.

Tanaman yang berasal dari Brasil itu, tidak memerlukan perawatan khusus. Namun untuk perawatannya, hanya dilakukan penyiraman dan diberikan pupuk secara reguler. Pupuk yang digunakan adalah pupuk organik yang dihasilkan dari proses pengomposan sampah.

Salah satunya kegiatan perantingan pohon, dan memanfaatkan kompos.organik. Sebagai upaya perlindungan dan menjaga kelestarian pohon yang ada di Kota Surabaya, pemkot akan mengenakan sanksi bagi masyarakat yang melakukan perusakan pohon.

Sanksi itu salah satu berupa penggantian pohon dengan jenis serupa sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Kota Surabaya Nomor 19 Tahun 2014 Tentang perlindungan Pohon. Sebab, pohon ini sangat berarti untuk menjaga lingkungan dan kualitas udara serta mengurangi polusi udara.(kur/jis)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *