mediamerahputih.id I SURABAYA – Pembangunan ulang Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Tunjungan, Surabaya, mendapatkan dukungan penuh dari investor yang akan menanggung seluruh biaya proyek tersebut.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menjelaskan bahwa JPO yang lama sudah tidak layak pakai dan berpotensi membahayakan warga. Oleh karena itu, jembatan tersebut akan dibongkar dan segera dibangun yang baru.
Baca juga :
Penataan Parkir Jalan Tunjungan, Arus Lalin Lancar Pengunjung Nyaman
“Jembatan ini sudah tidak kuat. Jika dibiarkan, bisa roboh dan membahayakan. Maka dari itu, perlu diperbaiki. JPO yang baru nanti harus disesuaikan dengan kondisi saat ini,” ungkap Wali Kota Eri Selasa, (12/8/2025).
Eri menegaskan bahwa pembangunan JPO Tunjungan tidak akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya, karena seluruh anggaran pembangunan akan didanai oleh investor. “Anggaran berasal dari investor, yang akan membangun jembatan ini,” tegasnya.
Baca juga :
Skema kerja sama ini memungkinkan investor untuk memanfaatkan JPO sebagai lokasi reklame guna mengembalikan modal yang dikeluarkan. “Dengan pengelolaan JPO, mereka bisa memanfaatkan anggaran untuk reklame dan mengembalikan modal,” jelasnya.

Wali Kota Eri juga menekankan bahwa pembangunan infrastruktur di Surabaya tidak sepenuhnya bergantung pada APBD. Ia memberikan contoh pembangunan Taman Harmoni yang melibatkan investor sebagai wali taman.
Baca juga :
PUSHAM Soroti Pemerintah Abai Lindungi Pekerja Hiburan Malam
“Seperti Taman Harmoni, saya memiliki wali taman. Begitu juga dengan proyek di Jalan Diponegoro dan Jalan Basuki Rachmat,” tambahnya.
Meskipun JPO Jalan Tunjungan dibangun oleh investor, Eri meminta agar pembangunan jembatan tersebut tetap memperhatikan estetika lingkungan sekitar. “Pembangunan harus terkoneksi dengan lingkungan. Bentuknya tidak bisa tertutup. Silakan berkoordinasi dengan Dinas Cipta Karya mengenai tata ruang dan desain jembatan,” jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Surabaya, Wiwiek Widayati, menyatakan bahwa JPO lama yang dibangun pada tahun 1987 sudah dalam kondisi rapuh berdasarkan hasil kajian tim independen.
Baca juga :
Terungkap! Modus Penadahan Barang Hasil Kejahatan Carding Terdakwa Thomas Rizky Melalui Facebook
“Hasil kajian menunjukkan bahwa jembatan tersebut sudah ada yang rapuh. Oleh karena itu, harus segera dibongkar dan dibangun kembali,” terang Wiwiek.
Pembangunan JPO baru ini ditargetkan selesai pada Desember 2025, dengan harapan dapat digunakan oleh masyarakat umum pada awal tahun 2026. “Fungsinya tetap sama, menghubungkan Siola dengan Jalan Tanjung Anom, tetapi dengan desain yang lebih estetik,” ungkapnya.
Baca juga :
Syukuri HUT RI ke-80, Transjakarta dan Ribuan Warga Semarakkan Jalan Sehat Qutubul Amin
JPO baru ini akan tetap terhubung dengan Mal Pelayanan Publik (MPP) Siola dan dirancang dengan desain terbuka yang menarik, berpotensi menjadi spot foto. Wiwiek memastikan bahwa proses pembangunan tidak akan mengganggu aktivitas masyarakat, karena waktu pengerjaan telah disesuaikan. “Kami memastikan bahwa pembangunan Jembatan tidak akan mengganggu aktivitas masyarakat,” tutupnya. (ton)